Pola pikir seseorang, terutama anak-anak, sangat mempengaruhi bagaimana mereka menghadapi tantangan dan pembelajaran. Salah satu konsep penting dalam psikologi pendidikan yang dikembangkan oleh Carol Dweck adalah ''growth mindset" atau pola pikir berkembang. Growth mindset berfokus pada keyakinan bahwa kemampuan intelektual dan keterampilan dapat dikembangkan melalui usaha, strategi yang tepat, dan dukungan dari lingkungan.
Pola pikir ini meyakini bahwa kecerdasan dan kemampuan seseorang tidaklah tetap, tetapi dapat ditingkatkan dengan belajar, mencoba, dan berlatih. Berbeda dengan pola pikir fixed mindset, yaitu keyakinan bahwa kecerdasan dan kemampuan merupakan bawaan lahir dan tidak dapat diubah, growth mindset mendorong anak untuk tidak takut menghadapi tantangan dan menganggap kegagalan sebagai bagian dari proses belajar.
Dalam konteks akademis, anak dengan growth mindset lebih tahan terhadap kegagalan dan tantangan, dan melihatnya sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang. Mereka cenderung tidak mudah menyerah, lebih gigih dalam berusaha, dan mampu bangkit kembali dari kesulitan. Anak-anak ini lebih terbuka terhadap kritik, menggunakan umpan balik untuk memperbaiki diri, dan merasa bertanggung jawab atas hasil belajar mereka, guru dan orang tua memiliki peran penting dalam menanamkan pola pikir ini. Memuji usaha dan ketekunan, bukan bakat, serta mendorong anak-anak untuk tekun dalam belajar adalah hal yang penting.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H