Lihat ke Halaman Asli

Silaturahmi dan FGD Mahasiswa Giat 5 UNNES bersama Tokoh Agama (Local Hero)

Diperbarui: 28 September 2023   00:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi 

Dalam rangka program Giat UNNES 5, mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) mengadakan silaturahmi dan Focus Group Discussion (FGD) dengan tokoh agama di Desa Sarwodadi, Kecamatan Comal, Pemalang. Kegiatan ini berlangsung di kediaman Bapak Ustad Darojad pada Hari Minggu (23/7).

Silaturahmi ini melibatkan mahasiswa Giat UNNES 5 Desa Sarwodadi dan dihadiri oleh Bapak Ustad Darojad, seorang tokoh agama yang dihormati. Tujuan kegiatan adalah untuk menjalin komunikasi dengan tokoh local sebagai bagian dari program Local Hero Mahasiswa Giat UNNES.

Dalam FGD ini, mahasiswa Giat 5 UNNES memiliki kesempatan untuk memperoleh pembelajaran berharga dari pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki oleh bapak Ustad Darojad. Topik yang dibahas dalam FGD ini adalah tentang Kerukunan antar umat beragama dan toleransi yang ada di Desa Sarwodadi. Beliau menjelaskan bahwa toleransi merupakan sesuatu hal yang yang menggambarkan sikap saling menghormati, menghargai dan saling bekerja sama di kelompok masyarakat yang berbeda-beda. Wujud kerukunan antar umat beragama di Desa Sarwodadi terlihat dari kerja sama dan gotong royong antar masyarakat dengan organisasi islam yang berbeda dalam pembangunan masjid, pelaksanaan solat ied dan lain sebagainya. Artinya masyarakat Desa Sarwodadi ini sudah paham akan Toleransi.

Di Desa Sarwodadi pernah terjadi perpecahan atau perselisihan antar umat beragama yaitu masuknya suatu kelompok dari paham Ahlussunnah wal Jama'ah,yang  menyimpang. (Al-Qaeda /Al-qiadal : suatu organisasi paramiliter jihad yang salah satu tujuan utamanya adalah mengurangi pengaruh luar terhadap kepentingan Islam). Peristiwa tersebut terjadi sekitar  tahun tahun 2000’, dibawa oleh pendatang dan masuk ke masyarakat melalui organisasi Islam di masyarakat seperti IPNU. Penyebaran aqidah tersebut disebarkan ke masyarakat melalui sebuah acara pengajian di sebuah rumah. Dan sampai saat ini masih ada orang yang menganut aqidah tersebut. Masyarakat desa sudah menyelesaikan masalah tersebut dengan menerapkan sanksi bagi warga yang masih tidak mau meninggalkan kelompok tersebut.


Menurut beliau faktor yang mendukung terwujudnya kerukunan antar umat beragama di Desa Sarwodadi yaitu adanya kegiatan keagamaan rutin. Tiap minggu warga desa sarwodadi mengadakan pengajian. IPNU tiap hari minggu, Ansor tiap hari Jumat dan muslimat tiap hari senin. Dan menurut beliau masyarakat harus memiliki perilaku toleransi di masyarakat sebab sikap tersebut dapat menjaga keharmonisan dan kerukunan antar sesama meskipun terdapat perbedaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline