Semua sepakat bahwa ayah dan ibu adalah manusia yang sangat berjasa bagi semua anaknya. Jasanya tiada tara.
Karena mereka yang menjadi pengantar ke alam dunia. Tanpa ada kalian para orang tua pada awalnya, pasti anak-anak tidak ada. Mana mungkin hubungan suami istri yang sejenis akan menjadi perantara yang bisa melahirkan anak. Hingga kini ketika tulisan ini dibuat belum ada ceritanya anak-anak yang terlahir dari ikatan keluarga yang ayah dan ibunya sesama jenis, laki-laki atau perempuan.
Anak yang baik takkan pernah melupakan jasa-jasa ayah yang teramat banyak dan tidak bisa terhitung jumlahnya. Demikian juga jasa-jasa ibu yang pasti tidak lebih sedikit dari sang ayah. Keduanya merupakan kesatuan dan sebagai pahlawan bagi anak-anak yang sudah dilahirkannya, yang kemudian dijaga, dipelihara dan dibesarkan menjadi orang yang terhormat. Anak yang tidak bisa apa-apa saat sampai ke alam dunia lalu menjadi bisa apa-apa. Sebelumnya masih bocah bau kencur tetapi sekarang sudah jadi orang. Semua itu tidak lepas dari pegangan erat kedua tangan orang tuanya.
Cinta tulus dicurahkan untuk semua anak-anak yang tidak bisa dibalas selamanya oleh anak-anaknya. Meski anak-anak kurang mengerti tentang itu, masih kurang memperhatikan kata-kata ayah dan ibunya. Memang begitulah sikap dasarnya anak-anak. Dan yang benar sebagai orang tua cinta kasih tetap diberikan kepada anak-anak sepenuhnya.
Sangat tepat sekali jika ajaran agama yang tertulis dalam kitab suci dan seringkali dikutip oleh para ulama, kiai dan guru yang memerintahkan agar setiap orang harus bersikap baik dan berbakti kepada kedua orang tua sebagai wujud terima kasih kepada orang tuanya.
Surat Al-Isra dalam ayat 23-24 ini dijelaskan tentang berbakti kepada kedua orangtua dan senantiasa selalu bertutur kata yang sopan dan lemah lembut terhadap keduanya terutama kepada ibu. Karena bagaimana pun juga ridha Allah terletak pada ridha kedua orang tua kita.
Dan akan tiba masanya untuk giliran semua anaknya memperhatikan dan merawat orang tuanya. Ia yang sebelumnya telah dirawat dengan penuh cinta hingga dewasa. Bila orang tuanya telah menjadi lansia ini kemudian akan menjadi tanggungan anaknya. Karena kondisi fisik yang tidak seperti dahulu membuat orang tua mengurangi aktivitas yang dahulu biasa dikerjakan sehari-hari kemudian digantikan oleh anak-anaknya.
Ini menjadi seperti batu ujian bagi anak-anaknya. Apakah ada rasa peduli dan terima kasihnya kepada orang tua. Ketika orang tua butuh anaknya mungkin semua anaknya sedang mencari nafkah dan penuh kesibukan. Boleh jadi meskipun sesaat saja tidak bisa untuk menemani orang tuanya. Jika sudah begitu sebagai alternatifnya bisa untuk mencari seseorang yang bisa menemani, melayani atau memantau keadaan orang tuanya ketika sang anak sedang bekerja. Mungkin bisa dari tetangga sebelah rumah atau kerabatnya yang dekat dengan kediaman orang tuanya.
Anak-anaknya harus bisa bersabar, dan memahami kondisi orang tua. Selain dari itu juga senantiasa mendoakan yang baik-baik terutama selesai melaksanakan shalat fardhu. Sebagaimana yang telah disebut dalam kitab suci Alquran. Firman Allah SWT yang artinya: "Tuhanku, ampunilah dosaku dan (dosa) kedua orang tuaku. Sayangilah keduanya sebagaimana keduanya menyayangiku di waktu aku kecil." Ini doa untuk kedua orang tua terdapat dalam surat al-Isra ayat 24.
Orang tua ketika sudah memasuki usia lanjut pasti mereka sangat berharap pada anak-anaknya untuk selalu memperhatikan, mengunjunginya, ingin disapa, diajak berbicara dan ingin agar anaknya mendoakan setiap waktu.
Idealnya pada waktu-waktu yang baik untuk berdoa anak senantiasa berdoa. Waktu tidak terlewatkan begitu saja tanpa menengadahkan kedua tangan untuk meminta ampunan kepada yang Maha Pengampun.