Lihat ke Halaman Asli

Suseno Pranoto

guru yang ingin terus berguru

Mengajarkan Pancasila untuk menjaga Indonesia

Diperbarui: 30 Juni 2023   23:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Negara Indonesia yang sudah hampir berusia 78 tahun ini akan tetap eksis dan bisa berjaya terus apabila semua anak bangsa Indonesia senantiasa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara terus berkomitmen mengimplementasikan nilai-nilai luhur Pancasila.

Pancasila sebagai dasar negara seiring sejalan dengan nilai-nilai agama. Artinya Pancasila tidak bertentangan dengan ajaran agama. Penulis meyakini demikian. Karena memang saat itu para tokoh panitia sembilan yang telah merumuskan, menyusun dan memikirkan Pancasila sebagai dasar negara adalah orang-orang yang beriman. Tidak ada satupun anggota dari partai komunis yang saat itu ikut terlibat dalam perumusan Pancasila.

Oleh karena itu tanpa ada rasa ragu mengajak, mengamalkan, dan membiasakan kepada semua anak-anak. Baik anak kandung maupun peserta didik yang senantiasa berinteraksi secara rutin. Baik di lingkungan sekolah maupun di rumah, dan masyarakat penulis akan mengajak semua anak, peserta didik untuk mengamalkan, membiasakan, mengikuti nilai-nilai luhur yang terdapat dalam butir-butir Pancasila.

Bagaimana cara mengajarkan nilai-nilai Pancasila pada anak?

Pertama diberikan pemahaman tentang apa itu Pancasila dan apa poin plus nilai-nilainya, fungsinya sebagai dasar negara untuk mengatur dan memelihara bangsa Indonesia. Termasuk juga memberi pemahaman bahwa Pancasila seiring sejalan dengan nilai-nilai agama. Apa saja yang tidak dilarang oleh agama maka ia bisa dikatakan termasuk dalam nilai-nilai Pancasila.

Sejak usia berapa anak perlu dilatih untuk berkarakter Pancasila?

Ketika seorang anak sudah mulai bisa berpikir dia mampu membedakan mana yang benar atau salah ia sudah saatnya untuk diajarkan nilai-nilai Pancasila. Kalau dalam konsep Islam dikenal dengan istilah mumayyiz. Maknanya anak yang sudah bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah.


Adakah kesulitan yang biasa dihadapi orangtua saat ingin menanamkan nilai-nilai Pancasila pada anak?

Setiap upaya untuk mengajarkan dan menanam kebaikan maka akan selalu ada tantangan yang dihadapi. Demikian juga ketika mengajar dan menanamkan nilai-nilai Pancasila pasti ada kesulitannya seperti anak-anak tidak langsung tertarik dengannya. Untuk bisa mencapai pemahaman yang baik tidak bisa diraih dengan cara instan. Untuk itu guru dan orang tua harus sabar, bertahap, dengan berbagai cara yang bervariasi dan mengikuti perkembangan teknologi pendidikan. Ini supaya bisa sukses menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila kepada anak-anak murid sebagai generasi penerus bangsa ini.

Bagaimana cara anak menghadapi temannya yang berasal dari suku dan agama lain?

Anak-anak yang tidak mungkin hanya dari satu macam suku, maupun agama ini diberikan pemahaman yang benar tentang perbedaan adalah rahmat, anugerah dari sang Pencipta. Setelah paham tentang perbedaan yang ada maka mereka akan mengerti bagaimana cara untuk menghormati orang yang berbeda dengan dirinya dari sisi tersebut. Jika dalam konsep Islam diajarkan semua orang sama saja dari mana suku atau asalnya yang membedakan adalah ketaatan kepada sang Pencipta. Diciptakan adanya perbedaan latar belakang antara satu dengan lainnya untuk saling mengenal, kerjasama, bersinergi untuk kemajuan bangsa dan negara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline