Lihat ke Halaman Asli

Anlene

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anda benar.  Judul diatas saya ambil dari  nama salah satu merek susu bubuk formula.  Katanya, produk yang satu ini dibuat khusus untuk memperkuat tulang, memperkokoh sendi, menghilangkan nyeri dan linu, dan, ini yang paling ampuh, menghindarkan anda dari penyakit Osteoporosis,  penyakit keropos-tulang yang sangat menakutkan di kala usia senja. Karena belum pernah mencoba susu Anlene, saya tidak tahu apakah minuman ini sungguh-sungguh bermanfaat bagi  tulang.  Saya hanya mendengar, membaca dan melihat Anlene mempromosikan produknya dengan sangat gencar dan terus-menerus.  Beberapa waktu lalu,  mereka mendorong publik untuk membuat 1000 langkah setiap harinya.  Orang didorong untuk berolah-raga aerobik dengan jalan-cepat,  agar jantung menjadi sehat.  Dan kalau ada masalah dengan tulang dan persendian karena anda melakukan olahraga high impact, ya minum Anlene.  Suatu logika  sederhana yang dibangun dari suatu kerangka "menjual" produk susu berkalsium tinggi, yang lagi-lagi, katanya bagus untuk tulang.  Sekali lagi, jangan tanya ke saya apakah produk ini mujarab atau tidak.  Saya pasti akan menjawab "Wallahualam bisawab". Iklan Anlene yang akhir-akhir ini sering saya lihat dilayar kaca, bukan lagi anjuran untuk jalan-cepat 1000 langkah.  Yang baru ini adalah salah satu iklan, yang menurut saya, sangat brilyan.  Film mempertontonkan seorang gadis cantik, memakai rok-mini, hijau muda, sewarna dengan cat kaleng susu Anlene. Dia sedang berdiri di suatu tempat dan terdengar suara narasi, yang kira-kira berbunyi : "Kalau anda sedang berdiri diam di tempat, maka kaki anda hanya menanggung beban 1 kali berat badan anda".  Sekuen gambar berikutnya berturut-turut memperlihatkan sang gadis sedang berjalan, kemudian naik tangga dan yang terakhir adalah turun tangga.  Narasi mengikutinya, dengan suara berat  :  "Kalau anda berjalan di tempat datar, beban yang menumpu kaki anda 2 kali berat badan anda.  Kalau naik tangga, beban  itu menjadi 3 kali dan kalau turun tangga,  5 kali".  Satu hal yang saya tak duga sebelumnya adalah bahwa ternyata menuruni anak tangga membawa beban yang paling berat.  Saya terkesan dengan isi pesan itu. Menurut Anlene, berjalan turun tangga adalah suatu aktivitas yang paling berat menyangga berat badan. Iklan ini kelihatannya biasa-biasa saja.  Begitulah memang suatu merek mempromosikan produknya.  Tetapi pesan lebih dalam yang saya tangkap adalah bahwa proses kehidupan manusiapun mempunyai proporsi yang serupa.  Hidup adalah amanah, tanggung-jawab, proses yang kompleks.  Bahkan, kehidupan yang sedang menanjak atau sedang diatas, seperti  mendapat pekerjaan baru, promosi, lulus ujian, sukses, bahagia, kaya, atau populer,  adalah suatu proses kehidupan yang berat.  Tetapi kehidupan yang sedang menurun, atau sedang dibawah, seperti diPHK, pensiun, tidak lulus ujian, gagal, miskin, tidak diperhitungkan atau dikucilkan orang, adalah suatu proses yang paling berat.  Iklan Anlene merupakan analogi yang cukup pas, untuk suatu proses kehidupan pada umumnya. Meskipun iklan Anlene tak menyebut teori yang dirujuk, rasa-rasanya ia cukup masuk akal.  Ini menjadi pas ketika dikaitkan dengan sebuah penelitian Psikologi yang menyelidiki hal-hal yang mengakibatkan seseorang terkena stres.    Mereka mengatakan bahwa faktor utama orang terkena stres adalah kehilangan pekerjaan.  Dalam kategori ini,  termasuk apabila seseorang dipecat, diberhentikan dengan hormat, diturunkan pangkatnya, tidak mendapat posisi,  atau pensiun.  Faktor kedua yang mengakibatkan stres adalah kehilangan orang-(orang) yang dicintai, seperti suami/isteri, anak, orang-tua, kakak/adik kandung atau sahabat dekat.  Memang benar  bahwa proses kehidupan yang sedang menurun, seperti merasa sedih atau sepi, atau merasa ditinggal oleh keluarga, kerabat, sahabat atau handai taulan, menjadi stressor (penyebab stres) utama yang akhirnya menjadi beban-(hidup) yang  berat. Itu adalah situasi - yang dalam iklan Anlene -  digambarkan sebagai seseorang yang sedang menuruni anak-tangga. Dari beberapa jenis stressor utama,  pensiun  adalah salah satu tahapan hidup yang  paling berat.  Ia merupakan stressor yang sering dikhawatirkan orang.  Banyak studi dibuat untuk itu, diantaranya oleh  Nicky Hayes (1953), seorang perempuan ahli Psikologi-Organisasi terkenal asal Inggris, yang mengatakan bahwa paradigma lama yang menyebutkan bahwa pensiun  merupakan stressor utama yang ditakuti, nampaknya sudah harus ditinggalkan.  Orang harus mulai menyiapkan diri dan disiapkan sejak dini, bahkan sejak mereka mulai bekerja, bahwa cepat atau lambat, titik ini akan sampai.  Paradigma yang menyebutkan bahwa pensiun - yang semula hanya dianggap sebagai perioda waktu sementara - antara umur tua sampai masa meninggal, sudah berubah. ".....the period of retirement used to be a brief interlude before old age and death. But in modern living, it has become quite different....".  Dengan kemajuan ilmu pengetahuan,   manusia bisa mengatur pola makan, pola hidup dan pola pikir sedemikian rupa, sehingga dengan mudah mampu mengubah stressor menjadi sesuatu faktor yang justru membahagiakan, bahkan untuk waktu yang lebih lama, di masa depan. Changes in diet, lifestyle and general health mean that most people continue to live an active, productive life for a long period after they finish formal working - as long as 30, even 40 years. Salah satu tokoh yang sukses mempersiapkan, mengelola dan tahu persis kapan dia harus undur-diri adalah Bapak Bangsa Afrika Selatan, Nelson Mandela.  Dia dipilih dan diangkat menjadi Presiden pertama, pada tanggal 27 April 1994, dalam usia 74 tahun, setelah politik Apartheid berhasil ditumbangkannya.  Meskipun rakyat Afrika Selatan masih menghendaki agar dia dipilih kembali untuk periode kedua, 2 tahun sebelum berakhir masa jabatannya Mandela sudah menyatakan untuk menolak dipilih kembali.  Dia mengatakan bahwa saatnya Afrika Selatan mempunyai pemimpin yang lebih muda.  Sudah waktunya dia harus undur-diri dan madeg pandita.  Akhirnya, kekuasaan Presiden diserahkan kepada Thabo Mbeki, successor-nya, yang kala itu baru berusia 57 tahun.  Ketika masa bulan madu dengan rakyat Afrika Selatan sedang berlangsung, Mandela justru memutuskan untuk tidak menduduki jabatan Presiden masa bakti berikutnya.  Jarang orang bisa sadar seperti dia dan sedikit pemimpin yang "tahu-masa", kapan kekuasaan harus dilimpahkan.  Mandela tahu bahwa memperpanjang masa jabatan Presiden untuk kedua kalinya merupakan tindakan yang tidak bijaksana, meskipun dunia mengatakan bahwa Afrika Selatan masih membutuhkannya.  Mandela tahu bahwa dia hanya bertugas mengantar negaranya ke gerbang dunia yang bebas dari diskriminasi rasial yang mencengkeramnya berpuluh-puluh tahun.  Kekuasaan tidak menjerat dia, harta tidak menyanderanya dan keserakahan tidak mengungkungnya.  Mandela memang hanya sedikit dari tokoh dunia yang siap dan menyadari bahwa bumi berputar dan terus berputar.  Bahkan saat ini ia berputar semakin cepat. Sangat mengagumkan, ketika Mandela yang pernah menderita di tahanan bertahun-tahun untuk bangsanya, kemudian mengatakan bahwa : "Orang mengagumi kepemimpinan anda, ketika pada saat kita sedang merayakan keberhasilan, anda rela menyerahkan kekuasaan kepada orang lain dan hanya melihatnya dari belakang. Sementara, ketika peperangan yang sesungguhnya untuk mendapatkan kemenangan itu terjadi, andalah yang berdiri di garis depan".  It is better to lead from behind and to put others in front, especially when you celebrate victory when nice things occur. You take the front line when there is danger. Then people will appreciate your leadership.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline