Lihat ke Halaman Asli

Susanti

Mahasiswa

Penerapan Artificial Intelligence untuk Meningkatkan Keterampilan Digital Siswa SMK di Era Society 5.0

Diperbarui: 15 November 2024   08:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tim dosen dan mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menggelar Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) di SMKN 1 Cipeundeuy, memperkenalkan teknologi kecerdasan buatan atau AI (Artificial Intelligence) kepada siswa jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL). Program ini bertujuan membekali siswa dengan keterampilan digital yang relevan untuk menghadapi tantangan era society 5.0, sejalan dengan kebijakan Kurikulum Merdeka yang mendorong pendidikan berbasis industri.

Program ini dilaksanakan dalam lima kali pertemuan, yang berlangsung dari Juli hingga November 2024. Dengan judul “Program Edukasi Teknologi Berbasis Kecerdasan Buatan sebagai Persiapan Generasi Digital di Era Society 5.0,” kegiatan ini dibuka oleh Ketua Tim Pengabdian, Dr. Asep Wahyudin, M.T., bersama Kepala Sekolah SMKN 1 Cipeundeuy, Hj. Juariah, M.Pd. Seluruh anggota tim pengabdian, serta siswa kelas XI RPL, hadir pada acara pembukaan ini.

Rangkaian Kegiatan Program

Pertemuan Pertama: Pengenalan AI dan Learning Management System (LMS)

Pengenalan AI dan LMS ailearningpath.org (Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi)

Pada pertemuan pertama, siswa mendapatkan pengenalan tentang AI melalui LMS ailearningpath.org. Sebanyak 33 siswa kelas XI RPL mengikuti sesi ini, dimulai dengan pretest untuk mengukur kemampuan berpikir kritis. Setelahnya, tim mengarahkan siswa dalam penggunaan platform Snap! dan memberikan pelatihan langsung mengenai teknologi Speech Synthesis dan Speech Recognition. Para siswa dilatih untuk mengoperasikan program yang mampu mengidentifikasi suara dan teks.

Pertemuan Kedua: Eksplorasi Machine Learning

Eksplorasi Machine Learning (Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi)

Pada sesi ini, siswa diperkenalkan lebih mendalam tentang machine learning menggunakan platform Teachable Machine. Mereka diberi kesempatan untuk mencoba proyek kecil yang melibatkan pengembangan model machine learning sederhana. Selain itu, para siswa didorong untuk mengeksplorasi Snap!, sebuah alat yang memudahkan pemahaman algoritma machine learning, agar lebih memahami penerapan AI dalam dunia industri.

Pertemuan Ketiga dan Keempat: Pengembangan Proyek Berbasis AI

Bimbingan Kelompok untuk Merancang Proyek AI (Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi)

Pertemuan kali ini difokuskan pada pengembangan proyek AI. Para siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dengan anggota maksimal 3 orang dan diminta untuk merancang sebuah ide proyek inovatif yang memanfaatkan teknologi Speech Synthesis, Speech Recognition, dan atau Machine Learning. Setiap kelompok melakukan diskusi dan menyiapkan idenya dengan dibimbing oleh tim mahasiswa dan didampingi dosen. Melalui diskusi ini, siswa diberikan kesempatan untuk mengembangkan ide-ide perangkat lunak berbasis AI yang kreatif.

Pertemuan Kelima: Penutupan dan Penghargaan Proyek Terbaik

Penghargaan Kelompok Proyek AI Terbaik (Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi)

Pertemuan terakhir diisi dengan penutupan program dan pengumuman kelompok dengan proyek AI terbaik. Proyek siswa dinilai berdasarkan ketuntasan proyek, kreativitas, fungsionalitas, dan kelengkapan  fitur AI. Tiga kelompok dengan proyek inovatif terpilih sebagai yang terbaik dan menerima penghargaan dari tim pengabdian.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline