Lihat ke Halaman Asli

Susanto

Seorang pendidik, ayah empat orang anak.

Bedah Buku Karya Bu Min Anggota RVL (Rumah Virus Literasi)

Diperbarui: 13 Desember 2023   05:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen RVL (Grup WA RVL) 

Rumah Virus Literasi (RVL) dengan motto Terus Bergerak, Berliterasi Membangun Negeri kembali menggelar acara bedah buku. Acara yang sempat terhenti sejak Kopdar kedua pada bulan Juni 2023 lalu dihidupkan kembali.

Acara yang diselenggarakan secara virtual melalui pertemuan di ruang Zoom menghadirkan dua narasumber, Sumintarsih sebagai penulis buku dan Abdullah Makhrus sebagai pembedah buku.

Buku yang dibedah adalah buku dengan sampul berwarna dominan kuning berjudul Bergerak dan Mengerakkan.

Membaca judul buku, identik dengan kosa kata pada dunia guru penggerak. Namun, kenyataannya Bu Min (sapaan akrab Sumintarsih) bukan lulusan Pendidikan Guru Penggerak atau sedang mengikuti program PGP (Pendidikan Guru Penggerak). Ibu Min seorang penggerak di sekolahnya yang terbilang besar dan elit di kota mendoan, kota keripik, sebuah kota di kaki Gunung Slamet, Purwokerto. 

Tidak semua peserta webinar bedah buku Selasa malam (12/12/2023) pernah membaca buku karya Bu Min yang proses kelahirannya memerlukan waktu hanya sekitar dua bulan kalender. Oleh karena itu, informasi yang diberikan oleh pembedah, Muhammad Makhrus, sanga membantu peserta membayangkan isi buku dengan tebal lebih dari seratus halaman itu.

Buku "Bergerak dan Menggerakkan, Sepak Terjang Literasi Seorang Guru" berjenis buku nonfiksi. Buku itu terdiri dari dua bab besar. Bab pertama berkisah tentang 'bergerak' berisi 18 artikel, sedangkan bab kedua berkisah tentang menggerakkan yang berisi 20 artikel.

Buku yang ditulis dengan gaya bercerita itu mengisahkan tentang perjalanan Bu Min menjadi penulis yang tidak instan. Ada proses. Bu Min memulai kegiatan menulisnya sejak usia SMP. 

Format Buku

Pertama, halaman sampul. Sampul dominan warna kuning. Ada tulisan judul, nama penulis, dan logo (penerbit).  Menurut pembedah, warna kurang cerah.

Kedua, prakata. Prakata ditulis oleh sang penulis.

Ketiga, sambutan. Tidak ada sambutan, baik dari kepala dinas (pejabat) maupun atasan (kepala sekolah/kepala yayasan) yang isinya mengedifikasi pada penulisnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline