Lihat ke Halaman Asli

Susanto

Seorang pendidik, ayah empat orang anak.

Menjadi Proofreader Tulisan Sahabat Kompasianer

Diperbarui: 11 Oktober 2022   22:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Proofreading. Image by katemangostar on www.freepik.com

Ada hal mengejutkan malam ini. Ada sapa berupa broadcast salam di WA.

"Assalamualaikum, PakDe!"

Saya pun menjawab dengan tulisan, "Wa'alaaikum salaam, Bu. Ada yang tidak bisa saya bantu?"

Segera emoji tertawa dan tersenyum dikulum menghias kolom chat WA.

"Mau minta tolong polisi bahasa. Saya kirim naskah artikel ya, kak D. Mohon di komentari redaksinya sebelum diposting. Tapi tulisan masih typo belum di edit."

Saya tersenyum. Lagi-lagi julukan tidak resmi sebagai polisi bahasa muncul kembali. Lain dari itu, yang membuat saya tersenyum adalah ada sapaan kakak yang disingkat Kak pada panggilan saya.

"Pak D bukan kak D," buru-buru sahabat saya mengoreksi.

"Biar muda lima belas tahun lagi." Saya menjawab dengan nada bergurau.

Lalu, tulisan berderet panjang dikirimkan. Beliau meminta saya untuk menguji baca (proofreading) dan memperbaiki seperlunya. 

Nah, ini dia kelemahan saya. Di tengah kesibukan, saya sendiri belum menulis, diberi pekerjaan. Namun, saya tidak bisa menolak. Toh, tulisannya tidak panjang dan tidak membuat kening berkerut atau bagian belakang kepala senut-senut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline