Ada hal mengejutkan malam ini. Ada sapa berupa broadcast salam di WA.
"Assalamualaikum, PakDe!"
Saya pun menjawab dengan tulisan, "Wa'alaaikum salaam, Bu. Ada yang tidak bisa saya bantu?"
Segera emoji tertawa dan tersenyum dikulum menghias kolom chat WA.
"Mau minta tolong polisi bahasa. Saya kirim naskah artikel ya, kak D. Mohon di komentari redaksinya sebelum diposting. Tapi tulisan masih typo belum di edit."
Saya tersenyum. Lagi-lagi julukan tidak resmi sebagai polisi bahasa muncul kembali. Lain dari itu, yang membuat saya tersenyum adalah ada sapaan kakak yang disingkat Kak pada panggilan saya.
"Pak D bukan kak D," buru-buru sahabat saya mengoreksi.
"Biar muda lima belas tahun lagi." Saya menjawab dengan nada bergurau.
Lalu, tulisan berderet panjang dikirimkan. Beliau meminta saya untuk menguji baca (proofreading) dan memperbaiki seperlunya.
Nah, ini dia kelemahan saya. Di tengah kesibukan, saya sendiri belum menulis, diberi pekerjaan. Namun, saya tidak bisa menolak. Toh, tulisannya tidak panjang dan tidak membuat kening berkerut atau bagian belakang kepala senut-senut.