Lihat ke Halaman Asli

Flash Back Hasil Prestasi Caketum PAN

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14246643041452852741

[caption id="attachment_398780" align="aligncenter" width="620" caption="http://sp.beritasatu.com/home/jelang-kongres-pertarungan-ketum-pan-memanas/78849"][/caption]

Internal Partai Amanat Nasional (PAN) semakin dinamis menjelang Kongres ke IV yang akan dilangsungkan di Bali pada akhir bulan Februari 2015 ini. Bahkan dukung mendukung calon Ketua Umum mulai disuarakan oleh sejumlah kader PAN di seluruh Indonesia. Dalam agenda bursa pemilihan Ketum PAN nanti, dua nama yang beredar yaitu Hatta Rajasa dan Zulkifli Hasan akan bertarung. Kedua sosok tersebut akan memperebutkan tangkup kepimpinan PAN periode 2015-2020.

Sementara itu Ketua Majelis Pertimbangan Pusat PAN, Amien Rais secara lantang mendukung Zulkifli untuk menjadi Ketua Umum. Sokongan dukungan Amien tersebut tentunya menjadi sebuah modal yang sangat penting untuk Zulkifli, sebab lawan yang dihadapinya adalah Ketum PAN incumbent Hatta Rajasa.

Jika kita lihat perkembangan partai matahari ini kedua sosok tersebut memang menjadi sorotan para kader PAN, sebab Hatta dan Zulkifli memang digadang-gadang mampu memberikan yang terbaik untuk PAN kedepannya.

Namun sejarah lalu mungkin tidak dapat dilupakan begitu saja oleh kader PAN. Dari hasil prestasi PAN nama Hatta cukup memuaskan dalam hasil suara pemilu 2014 yang mencapai 53 persen peningkatannya dibandingkan masa jabatan ketum PAN lalu. Sedangkan Zulkifli sendiri penulis menilai dirinya belum mempunyai prestasi gemilang untuk PAN.

Dan perlu diketahui pula dalam sejarahnya saat Soetrisno Bachir berduet dengan Zulkifli suara pemilu 2009 lalu justru merosot tajam. Bahkan terdengar kabar kedua sosok ini rencananya akan kembali berduet untuk mengalahkan suara votting pemilihan ketua umum PAN. Anehnya lagi adalah ketika Soetrisno mengatakan kembali ke partai matahari ini, yang jelas-jelas pernah mengungkapkan bahwa dirinya keluar dari partai tersebut. Namun seiring perjalanan waktu Soetrisno justru kembali ke kubu PAN untuk mendukung Zulkifli menjadi Ketua Umum PAN, bahkan terang-terangan dirinya mengungkapkan akan menggeser Amien sebagai Ketua MPP.

Kejanggalan inilah yang kini menjadi perdebatan para politisi maupun kader PAN, bahwa duet gagalnya PAN 2005 tersebut ternyata bernafsu untuk meraih kursi kepemimpinan PAN. Bayangkan jika kedua sosok tersebut nantinya memimpin PAN untuk periode lima tahun kedepan, pastinya suara pemilu 2019 nanti akan merosot tajam seiring kedua tokoh tersebut memiliki sejarah kelam yang tidak bisa dipungkiri keabsahannya.

Berikut perolehan suara PAN pada Pemilu 1999-2014 :

Pemilu 1999 : 7.528.956 (7.12%)

Pemilu 2004 : 7.303.324 (6.44%)

Pemilu 2009 : 6.254.580 (6.01%)

Pemilu 2014 : 9.481.621 (7.59%)

Jika para kader PAN berpikir ulang lagi dalam memilih pemimpinnya mungkin hal tersebut tidak akan terjadi, dan pastinya para kader PAN akan memilih yang terbaik sesuai hasil prestasi yang ada. Dan jika dilihat dari hasil prestasi PAN dalam sejarahnya sebenarnya partai ini mengalami kejayaannya di era Hatta Rajasa sebagai Ketua Umum, faktanya Hatta telah memberikan suara PAN yang signifikan, begitu pula saat dirinya berkolaborasi sebagai wakil presiden pendamping Prabowo Subianto dalam pilpres 2014 lalu.

Namanya cukup besar bagi rakyat Indonesia, bahkan Hatta telah mempersatukan partai-partai di Indonesia yang kini dinamakan Koalisi Merah Putih (KMP). Jadi tidak heran jika suara dalam kongres PAN nanti Hatta akan memperoleh suara dominan jika dibandingkan lawannya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline