Lihat ke Halaman Asli

Susanti Hara

Seorang pendidik yang suka berkreasi

Inovasi Pembelajaran Coding bagi Anak Luar Biasa

Diperbarui: 27 Februari 2020   17:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembelajaran Coding di SLB-B Sukapura - Dok. Susanti Hara

Mengikuti setiap pertemuan pembelajaran coding di sekolah, memberikan tantangan tersendiri. Seolah berjenjang naik yang menanjaknya akan semakin berat jika tidak segera diatasi. 

Apalagi peserta pembelajaran coding ini anak kelas tinggi, sebutan untuk kelas SMPLB dan SMALB di sekolah tempat penulis mengajar, SLB-B Sukapura Bandung. 

Mungkin, sebagian orang akan memakluminya karena pembelajaran tersebut di Sekolah Luar Biasa (SLB). Tentunya tidak, bagi mereka yang menginginkan adanya perubahan, termasuk perubahan bagi anak luar biasa sekalipun. 

Dalam artikel yang telah tayang di Kompas.com dengan judul: "Coding" Siap Masuk ke Dalam Kurikulum Sekolah di Indonesia", disebutkan menurut padanan dalam bahasa Indonesia, coding merupakan bahasa pemrograman pada komputer. Kehadirannya dalam dunia digital sangat vital karena merupakan "nyawa" dari sebuah software atau aplikasi. Pada era digital seperti sekarang ini, ilmu coding sangatlah diperlukan.

Selama lebih kurang 6 bulan, Code for Social mengadakan pelatihan bagi anak luar biasa di SLB-B Sukapura Bandung. Mereka melatih pembelajaran menggunakan aplikasi yang telah mereka miliki sesuai jenjang kemampuan anak-anak luar biasa. 

Sekadar berkenalan, Code for Social adalah komunitas sosial yang berfokus pada pendidikan vokasional, terutama di bidang informatika (coding dan pemrograman) untuk difabel yang berdiri pada tahun 2018.

Timothy Andrianus dan Bu Maria Widyarini sebagai perintis memiliki harapan, yang tentunya menjadi tujuan dari komunitas sosial ini untuk meningkatkan keterampilan difabel, baik hard skill maupun soft skill sehingga dapat hidup mandiri.

Dalam pelaksanaanya, anak-anak luar biasa yang selalu penasaran akan pembelajaran coding, selalu dilatih oleh orang-orang yang luar biasa, di antaranya Timothy, Stella dan beberapa volunter yang pernah ikut mengajar, seperti: Tia, Mutia, Aurora, Adina.

Mencermati setiap perkembangan pembelajaran coding di sekolah, menjadi tantangan bagi penyelenggara untuk mendapatkan solusi pemecahannya.

Sehingga mereka mengadakan FGD (Focus Grup Discussion), pada pertengahan Februari 2020 ini, dimana masih ada anak muda yang menggemborkan hari kasih sayang, para pemerhati anak-anak luar biasa berkumpul di Ruang Rapat 3201 FISIP UNPAR, Jalan Ciumbuleuit Bandung, untuk membahas temu solusi pemecahan masalah selama di lapangan.

Ya, harus diakui, antara keilmuan serta kecerdasan satu dan lainnya terikat begitu kuat, itulah kesan penulis setelah mengikuti pembelajaran coding selama 6 bulan di sekolah. Misalnya saja, anak yang memiliki kecerdasan matematisnya kurang, akan memiliki kesulitan dalam mengikuti tahapan selanjutnya.

Review Pembelajaran Coding - Dok. Susanti Hara

Senada dengan yang disampaikan Stella pada saat mengungkapkan hasil tinjauannya. Selaku kordinator guru coding di SLB-B Sukapura, sekaligus pelatih yang hampir selalu ada pada setiap pekannya, Stella menyampaikan permasalahan, betapa sulitnya mengajar dalam dunia luar biasa yang sebenarnya membutuhkan dukungan dari berbagai pihak. 
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline