Seberapa jauh Anda mengenal konsep demokrasi? Jawabannya tentu akan berbeda-beda. Tergantung kadar pengetahuan dan pengamalan mengenai demokrasi tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Beruntung sekali bagi peserta Sekolah Kepemimpinan Generasi Muda Disabilitas, yang terdiri dari peserta tunarungu, tunanetra, dan tunadaksa. Pada hari Sabtu, 14 Desember 2019, mereka memiliki kesempatan lebih jauh mengenai konsep demokrasi dan Pemilu di Indonesia.
Irpan Rustandi, Dipl. Biz, yang akrab dengan panggillan Kang Irpan, sebagai fasilitator mengajak para generasi muda disabilitas ini lebih jauh mengenal dan mendalami 4 Pilar Kebangsaan.
Ada yang unik, meski agak rumit bagi tunarungu, namun secara tidak langsung para peserta yang memiliki hambatan pendengaran ini menjadi hapal dan dapat menyebutkan contoh-contohnya.
Lah kok bisa?
Ya, tentu saja karena fasilitator satu ini terus mengulang mengenai tiang atau penyangga dimana Negara Republik Indonesia ditopang oleh Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI.
Selain menjelaskan mengenai 4 pilar kebangsaan, fasilitator secara singkat mengajak peserta menelisik mengenai 10 Pilar Demokrasi Pancasila, yaitu:
- Demokrasi yang berkeTuhanan Yang Maha Esa.
- Demokrasi dengan kecerdasan.
- Demokrasi yang berkedaulatan rakyat.
- Demokrasi dengan rule of law.
- Demokrasi dengan pembagian kekuasaan negara
- Demokrasi dengan hak asasi manusia.
- Demokrasi dengan pengadilan yang merdeka.
- Demokrasi dengan otonomi daerah.
- Demokrasi dengan kemakmuran.
- Demokrasi dengan berkeadilan sosial
Banyak sekali curahan hati, tanggapan, dan pendapat dari para disabilitas muda mengenai isi hati mereka. Misalnya saja, lha, ini kan negara demokrasi, tapi akses untuk orang disabilitas terasa masih kurang. Contohnya, kenapa sih kuota disabilitas hanya 2% untuk PNS dan 1 % untuk swasta? Lantas, kenapa orang disabilitas ini harus bersaing dengan non disabilitas saat tes CPNS kalau kuota untuk mereka mendapatkan batasan 2%?
Dengan bijak, Kang Irpan menyampaikan hal yang membuka wawasan para peserta. Orang disabilitas ini meminta kesetaraan dalam berbagai hal. Kadang, setara dengan keistimewaan itu bertentangan. Jika orang disabilitas ini meminta keistimewaan, lantas bagaimana dengan kesetaraan yang sering mereka gaungkan?
diskusi
Selain mengajak berdiskusi dan menyampaikan mengenai 4 pilar kebangsaan, 10 pilar Demokrasi Pancasila, Kang Irpan juga mengajak peserta mengenal jauh mengenai 4 pilar demokrasi, yang terdiri dari: Lembaga Eksekutif, Lembaga Legislatif, Lembaga Yudikatif, dan Kebebasan Pers.