Lihat ke Halaman Asli

Susanti Hara

Seorang pendidik yang suka berkreasi

Nikmatnya "Menginap" di Hotel Allah Jelang Akhir Ramadan

Diperbarui: 10 Juni 2018   23:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Menjelang akhir Ramadan, banyak sekali masjid di Bandung yang menyelenggarakan i'tikaf Ramadan. Salah satunya Masjid Agung Trans Studio Bandung yang terletak di kawasan bisnis Trans Studio Mall.

Mulai tanggal 21-29 Ramadan atau 5-14 Juni 2018, masjid ini menyelenggarakan itikaf. Seringkali saya mendengar masjid sebagai rumah Allah, namun keunikan masjid ini membuat jamaah yang mengikuti itikaf menyebutnya Hotel Allah. Di tempat ibadah umat muslim satu ini, pencahayaan keemasan begitu terang untuk membaca Al-Quran, ruangannya luas ber-AC sehingga tidak usah takut kegerahan meskipun jamaahnya cukup banyak. Dan untuk tempat wudhu serta toilet khusus akhwat atau perempuan pun cukup banyak dan luas, serta terjaga dalam hal kebersihannya karena ada petugas perempuan yang selalu siaga.

Bagi akhwat yang tidak membawa peralatan sholat atau mukena, di masjid ini banyak sekali tersedia mukena. Di masjid yang terkenal keindahannya pada malam hari, banyak sekali jamaah yang beritikaf. 

Banyak sekali yang mengajak keluarga besarnya beritikaf bersama. Meskipun tentu saja terpisah antara jamaah ikwan atau lelaki dan akhwat atau perempuan. Sesuai dengan peraturan dari pengurus masjid.

Untuk para ikhwan beritikaf di ruang utama dan perempuan beritikaf di mezanin atau lantai atas. Di mezanin, ibu-ibu bisa mengikuti kajian mabit tematik, sholat berjamaah qiyamullail, berdzikir, dan membaca Al-Quran di tengah putri mereka yang tertidur pulas.

Berada di antara jamaah perempuan yang sedang beritikaf, benar-benar terasa sekali kenikmatannya. Disaat mata sudah sangat berat menahan kantuk, tetap berusaha untuk terbuka agar dapat menikmati jamuan Allah Subhanahu wata'ala di hotelnya yang terasa adem, nyaman, dan menenangkan.

Pada saat tiba waktu sahur, ada ikhwan yang ke atas untuk menemui istri dan anaknya. Dan disaat yang sama ada juga yang menikmati sahur bersama di lantai bawah tempat para ikhwan beritikaf. Hal ini seharusnya tidak terjadi karena bagi orang tertentu, hal ini mengganggu kekhusyuan selama beritikaf. Dimana seharusnya beritikaf itu mengasingkan diri dari segala urusan duniawi dan menggantikannya dengan kesibukan beribadah dan berdzikir hanya kepada Allah Subhanahu wata'ala. 

Bagi siapapun yang beritikaf pada malam Ramadan tentunya ini merupakan kado istimewa. Nikmat yang sangat membahagiakan bagi seorang muslim maupun muslimah sebagai investasi terbaik mengisi malam-malam pada bulan Ramadan. 

Mencermati banyaknya jamaah yang datang bersama keluarganya, tentu mereka memiliki kebahagiaan tersendiri dapat "menginap" di hotel Allah dan menikmati fasilitas keberkahan Ramadan, selain memiliki kebahagian keluarga yang utuh serta dekat dengan Allah Subhanahu wata'ala. 

Dan satu hal paling penting yaitu penanaman kebaikan dari makna itikaf sejak dini kepada putra-putri mereka sebagai generasi penerus umat muslim dan generasi penerus bangsa Indonesia, betapapun hebatnya kita sebagai manusia harus selalu dekat dengan Sang Maha Pencipta, Allah Subhanahu wata'ala.

Nah, sudahkah anda beritikaf dan mengajak keluarga beritikaf di masjid? 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline