Hari ketiga (Kamis, 14/07/2016) Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus Wilayah Bandung 2 Untuk Kepala Sekolah dan Guru Kelas III, VI, IX, X, dan Kelas XI) lebih menekankan pada perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Kembali lagi seperti hari sebelumnya, pelatihan kali ini lebih menitikberatkan pada kerja kelompok untuk merancang RPP. Sudah pasti hasilnya akan berbeda pada setiap kelompok karena fasilitator hanya memberikan panduan saja dan tugas kelompoklah merancangnya.
Seperti biasa, sebelum mengerjakan tugas, fasilitator memberikan ice breaking/permainanuntuk membuat peserta makin bersemangat. Permainan kali ini sudah biasa bagi saya, tetapi belum tentu bagi yang lain. Permainannya: semua tangan saling terhubung, setiap mendengar kata mangga, setiap orang harus menangkap tangan teman di atasnya, sedangkan teman yang tangannya di atas harus berusaha untuk menghindar.
Permainan sebelum mengerjakan tugas RPP ini cukup membuat peserta tertawa dan lebih berkonsentrasi mengerjakan tugas. Peeelatihan kali ini bagi saya sungguh menakjubkan karena setiap kelompok serius mengerjakan tugas meski hasilnya tentu masih banyak kekurangan. Namun, ada juga kelompok yang tentu telah memahami betul mengenai RPP kurikulum 2013 dan mampu mengerjakan dengan baik.
Sebetulnya, semua di kelompok kami mengerjakan dengan meraba-raba (entah sudah benar atau entah masih ada kekurangan. Intinya, kami menjunjung sportivitas untuk menuntaskan tugas sebaik mungkin.
Alhamdulillah, hasil pembuatan RPP kami memang tidak jelek-jelek amat namun masih ada yang harus kami perbaiki. Dalam RPP yang kami buat, masih tercantum kegiatan mengamati, menanya, membaca, menalar, mencoba, dan menggambar.
Menurut keterangan dari fasilitator (Ibu Ine Rahayu), hal tersebut yang ada pada 2014 sudah tidak perlu lagi sekarang. Haruskah menunggu dulu kegiatan anak bertanya saat anak sudah punya pertanyaan?
Nah lho, ada pembaharuan yang harus terus guru ikuti jika tidak mau tertinggal dari kekinian dunia pendidikan. Meskipun intinya, apapun kembali lagi pada kreativitas guru namun harus sesuai dengan tata aturan yang sudah ada.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI