Lihat ke Halaman Asli

The Zone of Proximal Development

Diperbarui: 1 Oktober 2021   03:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Lev Vygotsky adalah seorang psikolog dari Rusia yang berpendapat bahwa siswa belajar lebih optimal ketika mereka terlibat dalam interaksi sosial dengan orang lain di sekitarnya. 

Lev Vygotsky menyebut orang lain di sekitarnya sebagai the more knowledgeable others. Mereka ini adalah orang-orang yang memiliki kemampuan di atasnya seperti guru, orang tua, orang dewasa lainnya, dan teman sebaya. Pemikiran ini disebut dengan Zone of Proximal Development (ZPD). 

Lev Vygotsky mendefinisikan ZPD sebagai jarak antara apa yang siswa sudah dapat lakukan secara mandiri denga apa yang siswa lakukan dengan bantuan dan arahan dari orang lain.  

Ada tiga tahapan dalam ZPD. Tahap pertama adalah tahap di mana siswa tidak dapat menyelesaikan tugasnya bahkan dengan bantuan orang lain. Di sini tugas yang diberikan berada di luar ZPD siswa sehingga siswa tidak dapat menyelesaikannya walaupun dengan bantuan.  

Jika tugas yang diberikan ada di luar ZPD siswa, maka tingkat kesulitannya harus diturunkan dan disesuaikan dengan ingkat keterampilan siswa. 

Tahap kedua adalah tahap di mana siswa dapat menyelesaikan tugasnya dengan bantuan orang lain. Jika siswa dapat menyelesaikan tugasnya tetapi dengan bantuan orang lain, mereka termasuk dalam ZPD mereka. 

Pada tahap ini, guru dapat menggunakan berbagai metode untuk membantu siswa memahami konsep dan keterampilan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas mereka sendiri. 

Tahap ketiga adalah tahap di mana siswa dapat menyelesaikan tugasnya tanpa bantuan orang lain. Ketika siswa sudah mencapai tahap ini, tingkat kesulitan tugas dapat dinaikkan untuk menemukan ZPD selanjutnya dan mendorong pembelajaran lebih lanjut.

Secara praktis yang dilakukan dalam ZPD adalah menarik anak dari zona nyamannya untuk belajar dan berkembang. Setelah belajar dengan bantuan orang lain maka akan terbentuk zona nyamannya kembali. Kemudian, anak-anak akan ditarik dari zona nyamannya untuk belajar hal baru. Pola ini berulang terus-menerus.

Ada tiga faktor  pendukung dalam penerapan Zone of Proximal Development (ZPD) dalam proses belajar. Pertama adalah kehadiran seseorang yang memiliki pengetahuan dan keterampilan sehingga dapat mengarahkan siswa. 

Kedua, pendukung berupa kegiatan, instruksi, alat, dan bahab yang digunakan dalam proses belajar (scaffolding). 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline