Lihat ke Halaman Asli

Susatin Melinda

Susanti Melinda, mahasiswi

Tradisi Mabbarazanji di Kalangan Masyarakat Bugis (Sulawesi Selatan)

Diperbarui: 4 Juni 2022   16:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ilmu Pengetahuan dalam Islam dipandang sebagai kebutuhan Manusia dalam mencapai kesejahteraan hidup didunia dan memeberi kemudahan dalam mengenal Tuhan. oleh karena itu Islam memandang bahwa Ilmu pengetahuan merupakan bagian dari pelaksanaan kewajiban manusia sebagai Makhluk Allah. Islam mempunyai pandangan yang khas tentang Ilmu Sosial yang dikembangkan yaitu Ilmu Sosial Profetik yang dibangun dari ajaran Islam dan diarahkan untuk Humanisasi, Liberasi, dan transedensi. Islam memandang Ilmu pengetahuan sebagai suatu yang sangat penting, seperti halnya Islam dan Budaya memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lainnya. Ajaran Islam memberikan aturan-aturan yang sesuai dengan kehendak Allah SWT, sedangkan kebudayaan adalah realitas keberagaman umat Islam tersebut, sebaliknya tanpa adanya unsur Budaya maka Agama akan sulit dilihat sosoknya secara jelas.

Mengenai Islam dan Budaya, adanya transformasi Agama merupakan Langkah awal proses tradisi budaya selalu bisa diselenggarakan dari nenek moyang hingga sekarang. Pasalnya, dulu sebelum adanya Islam tradisi dengan konsep akulturasi dengan kepercayaan masyarakat kala itu. Pada umumnya masyarakat terdahulu masih berkepercayaan animism dan dinamisme. Hal ini tidak membuat masyarakat acuh tak acuh justru mereka berinovasi dengan melakukan akulturasi budaya pada Agama Islam dengan budaya tradisi lokal setempat.

Di Indonesia, mayoritas penduduknya beragama Islam. begitupun dengan masyarakat Bugis diDaerah Sulawesi Selatan. Tradisi pra-Islam yang ada diSulawesi Selatan khususnya orang-orang suku Bugis yang menganut Agama lokal. Budaya yang ada pada kalangan masyarakat Bugis sangat melekat dengan tradisi keagamaan lokal Masyarakat Bugis yang mempercayai adanya kekuatan besar yang mengatur segala sesuatu diBumi. Islam dating bukan untuk menghapus tradisi yang baik yang sudah ada. Justru kehadiran Islam adalah untuk melengkapi dan menyempurnakan tradisi yang ada di Nusantara ini. Tradisi yang senantiasa dipertahankan masyarakat bugis adalah tradisi Mabbaranzanji. 

Taradisi  Mabbarazanji merupakan salah satu khazanah kebudayaan umat Islam yang luar biasa. Tradisi Mabbarazanji yang memuat biografi Nabi Muhammad SAW, telah dikenal dan diamalkan semenjak awal-awal masuknya Islam diKabupaten Pangkep khususnya didesa Lanne, kemudian mengeluarkan kebijakan untuk memunculkan nilai-nilai Islam ketika melakukan Upacara-upacara yang berdampingan dengan tradisi Budaya. Mabbarazanji  atau pembacaan kitab al barzanji secara Bersama-sama merupakan tradisi yang sangat popular di Masyarakat suku Bugis di Kabupaten Pangkep Khusunya di Desa Lanne yang hingga saat ini masih ada bahkan tersebar diseluruh suku Bugis yang ada diberbagai wilayah diIndonesia.

Tradisi Mabbarazanji telah diamalkan dari sudut yang paling jauh dari kota. Pembacaan Barzanji ini sudah melekat dalam kehidupan sehari-hari dan ditengah kehidupan sosial suku Bugis itu sendiri. Tradisi ini merupakan kegiatan berupa melaksanakan upacara syukuran yang dimulai Mabbarazanji yang disertai dengan doa-doa syukuran disertai dengan menghidangkan hidangan makanan khas Bugis, yang dilaksanakan diacara-acara tertentu seperti misalnya Aqiqah, Pernikahan, Pindah rumah baru, Naik Haji/Umroh, Syukuran kendaraan dan acara tertentu lainnya. Pembacaan kitab al Barzanji merupakan bentuk budaya Islam, sedangkan jenis makanan yang disajikan dan perangkatnya merupakan bentuk kebudayaan pra-Islam. Oleh karena itu dari jenis rangkaian yang dilakukan dalam tradisi tersebut dapat diamati dua unsur yaitu Islam dan pra-Islam yang terkandung didalamnya.

Tradisi Mabbarazanji seperti telah menjadi tradisi yang wajib untuk dilakukan pada momen atau acara-acara tertentu sebagaimana yang telah disebutkan, Adapun pembacaan Mabbarazanji adalah sesuatu yang sangat penting dan harus ada karena merupakan sesuatu yang dianggap sacral, Mabbarazanji adalah sebagai salah satu rangkaian untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan memuliakan Nabi utusannya, yaitu dengan tujuan agar selalu diberikan keselamatan dan terhiundar dari bala"(bencana).

Dalam tradisi Mabbarazanji bukan hanya terkandung nilai keagamaan dan budayanya saja tetapi banyak juga terdapat nilai-nilai pendidikan islam didalamnya diantaranya, :

  • Nilai Aqidah, dalam tradisi ini dijabarkan melalui rukun iman dan uluhiyyah atau penjauhan diri dari perbuatan syirik. Aspek pengajaran aqidah pada dasarnya merupakan proses pemenuhan fitrah bertahuid.
  • Nilai Ibadah, ibadah yang dimaksud adalah pengabdian ritual sebagaimana diperintahkan dan diatur didalam Al-qur'an dan sunnah.
  • Nilai Akhlak, dalam akhlak Islam norma-norma baik dan buruk telah ditentukan oleh Al-qur'an dan Hadist.                                   Kata barzanji dalam kamus besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai pujian yang berisi Riwayat Nabi Muhammad SAW. Kitab al Barzanji ciptaan syaikh jafar al barzanji merupakan karya tulis yang tidak berhenti pada fungsinya sebagai bahan bacaan dengan segala potensinya karena kitab al barzanji mengkobinasikan antara syair dan prosa sehingga sangat menarik perhatian para pembaca dan pendengarnya, apalagi yang memahami artinya. Oleh karena itu, karya ini kiranya telah ikut membentuk tradisi dan mengembangkan kebudayaan sehubungan dengan cara umat Islam diberbagai negri menghormati sosok dan perjuangan Nabi Muhammad SAW. Dan agar ummat Islam meneladani kepribadian beliau. Sebagaiman firman Allah didalam QS Al-Ahzab ayat (33):2, "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah."Kebudayaan Islam adalah manifestasi keimanan dan kebaktian dari penganut Islam sejati. Kebudayaan Islam juga merupakan segala cipta manusia yang dikerjakan berdasarkan akal yang diilhami oleh perbuatan baik dari Iman yang kuat terhadap Allah SWT. Keberadaan suatu kebudayaan tentu tidak muncul tanpa sebuah proses. Keberadaan sebuah unsur-unsur kebudayaanlah yang menjadi penyebab kelahiran berbagai budaya. Unsur-unsur yang telah diciptakan atau disediakan oleh Allah swt. Sebelum kehadiran manusia di muka bumi ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline