Lihat ke Halaman Asli

[FSC] Jendela Hati

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(untukmu di seberang sana)

Telah kutanam rinduku dikedalaman lumpur kering

Yang menutup relung-relung jiwa ini

Namun tanah yang subur jua yang menumbuhkannya kembali

Membentuk ranting dan dahan rindang yang menyejukkan kalbu

Sebab kau pupuk terus hati yang gersang ini

Dengan siraman air kehidupan melalui jendela hati

Hingga harus kusibakkan tirai penutup jiwa

Aku tak mampu untuk berlari

Aku tak sanggup mati

Dari tiupan asa biru dibalik jendela hatimu

Aku tak bisa terus bersembunyi

Mungkin baiknya aku terima saja

Lirik-lirik sendu dari pintu hatimu

Yang menembus dinding hatiku

Kuterima syair itu di beranda hatiku

Di beranda hati yang hampir hilang senyuman

Yang dulu selalu kuhiaskan

Di teras cintaku

Semilir angin pagi menyeruak indah

Di sela-sela jendela hati....

No. 161

Susan Gracia Arpan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline