Lihat ke Halaman Asli

Bulan dan Tulang Rusuk

Diperbarui: 25 Juni 2015   06:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kau menunggu langit berubah menjadi orange kemerahan, menjingga, lalu hitam gelap.

kau menunggu senja dengan segerombolan harap cemas

ada harapan terhadap retina untuk menangkap bayangnya

sesekali mengintip dari balik jendela kamar, melihat jam lalu mencari jejak matahari

seandainya bisa menyingkat waktu, ingin kau putar jam dunia untuk mempercepat pergerakannya.

ingin menarik matahari untuk segera tenggelam diujung sana

lalu mengangkat rembulan menggantikan matahari mengawasi manusia dalam menjalankan kehidupannya.

sejam dua jam, kesetiaanmu menunggu berbuahkan hasil

rembulan tampak sangat indah

tapi dia tidak sendiri, ada beriburibu bintang yang menemaninya menerangi malam yang sangat gelap.

gerlap gerlip cahaya bintang membentuk senyummu yang lebar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline