Semua orang adalah pemimpin…
Leadership atau kepemimpinan awalnya sesuatu yang abstrak dalam pikiran saya. Leadership mungkin dimiliki setiap individu namun dengan cara atau model yang berbeda-beda. Pemimpin adalah orang yang menduduki jabatan atau posisi tertentu, namun apakah mereka merupakan sosok pemimpin dengan leadership yang ideal? Jawabannya belum tentu. Ideal bagi setiap orang bersifat subjektif, jadi belum ada takaran yang pasti untuk mengukur kepemimpinan yang ideal. Belajar tentang kepemimpinan merupakan suatu hal yang baru bagi saya, karena sebelumnya saya hanya tau secara praktiknya namun belum secara teori. Mata kuliah Kepemimpinan Strategis dan Berpikir Sistem menjadi media untuk memahami kepemimpinan secara utuh bagi saya.
Semua orang terlahir sebagai pemimpin, sederhananya pemimpin bagi dirinya sendiri. Sebelum menjadi pemimpin untuk orang lain, idealnya kita dapat memimpin diri sendiri. Kepemimpinan dibentuk dengan mulai menciptakan value dari diri sendiri dan menjadi individu yang efektif untuk dapat mencapai kesuksesan dalam berbagai aspek kehidupan baik pribadi maupun kehidupan profesional. Seorang pemimpin dengan jiwa kepemimpinan yang hebat akan menghasilkan pemimpin yang baru karena ia mendukung orang lain untuk maju dan sukses. Individu yang efektif ini akan menuntun organisasinya menjadi hebat dikemudian hari. Sebagai mahasiswa saya fokus untuk dapat mengembangkan kapasitas dalam kepemimpinan dengan tetap melakukan pengelolaan diri dan meningkatkan kemampuan kolaborasi yang efektif dengan orang lain. Saya mendapatkan pengalaman belajar yang begitu membekas dibenak saya untuk bekal dikemudian hari.
Awal sesi perkuliahan saya belajar berbagai jenis gaya kepemimpinan dan penerapannya secara kontekstual. Adapun seorang pemimpin harus memiliki kemampuan untuk memotivasi, menginspirasi, dan mampu membangun suatu hubungan yang produktif. Adapun untuk dapat membiasakan diri agar menjadi seseorang yang produktif, saya membaca buku Stephen R. Covey yang berjudul The 7 Habits of Highly Effective People. Dalam buku ini dijelaskan pentingnya untuk membiasakan diri menjadi pribadi yang efektif dan profesional. Berikut ini 7 kebiasaan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari:
1. Kebiasaan pertama: Be Proactive
Menjadi individu yang proaktif dengan mengambil tanggung jawab terhadap diri sendiri. Berfokus hanya pada sesuatu yang dapat dikontrol, dan jangan biarkan orang lain mengontrol tindakan dan emosi kita. Menjaga perilaku dan sikap agar tetap objektif dan hindari sikap yang reaktif berdasarkan suasana hati atau terpengaruh keadaan luar. Sebagai tenaga kesehatan masyarakat saya dapat mengambil inisiatif untuk berkontribusi dalam penyusunan kebijakan operasional layanan kesehatan kedepannya.
2. Kebiasaan kedua: Begin with the End in Mind
Menentukan visi yang jelas bagi diri sendiri baik visi jangka pendek maupun jangka panjang. Visi tersebut menjadi pedoman dalam mengambil keputusan dan tindakan kedepannya agar tetap sejalan. Dalam konteks pelayanan kesehatan kita dapat berfokus pada tujuan jangka panjang misalnya meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan keselamatan pasien.
3. Kebiasaan ketiga: Put First Things First
Membiasakan diri untuk menentukan prioritas penting dalam hidup berdasarkan visi yang sudah ditentukan sebelumnya. Perlunya antisipasi terhadap sesuatu yang mendesak tetapi kurang penting yang dapat mengalihkan perhatian kita. Kita dapat melakukan pengelompokkan tugas berdasarkan tingkat urgensi dan kepentingannya. Berfokus pada tugas yang penting tetapi tidak mendesak. Dalam konteks pelayanan kesehatan kita dapat memprioritaskan tindakan berdasarkan kebutuhan dan kepentingan pasien.