Lihat ke Halaman Asli

SUSANA EKA DEWI

Guru SDN 2 Ardirejo

Marhaban Ya Ramadan

Diperbarui: 9 Mei 2019   22:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

"Ramadhan tiba..  Ramadan tiba.. Marhaban ya Ramadan.."

Potongan bait lagu tersebut pas sekali mengiringi pembukaan awal Ramadhan. Rasa rindu datangnya Ramadan akhirnya tiba juga. Berjuta rasa beradu menjadi satu bertemu lagi dengan bulan penuh berkah Ramadan.

Tarawih pertama di malam Ramadan menandai besuk masuk puasa ke-1 Ramadan. Sebelum dilaksanakan sholat tarawih biasanya ada budaya 'punggahan'  membawa makanan untuk dibagikan pada jamaah sebagai rasa syukur menyambut datangnya Ramadan.

Terlihat masjid dan surau begitu sesak berjejal jamaah untuk mengikuti sholat tarawih. Itu artinya suka cita dan gembira dirasakan juga oleh sebagian besar kaum muslimin. Akhir sholat tarawih biasanya ditutup dengan niat puasa bersama yang dituntun oleh imam sholat. Selesai sholat tarawih dilanjutkan dengan tadarus Al-Qur'an. Tiap masjid dan surau tidak ada satupun yang sepi, terdengar saling sahut-sahutan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an. Suasana malam Ramadan begitu kental membawa jiwa damai bersamanya.

Tibalah puasa hari pertama Ramadan. Menahan lapar, dahaga dan nafsu mulai Shubuh sampai Maghrib rasanya tidak begitu berat karena sudah diniatkan dengan ikhlas sebagai ibadah kepada Allah. Indahnya Ramadan semakin terasa saat menunggu buka puasa.

Selepas Ashar masjid dan surau terdengar lantunan tartil ayat Al-Qur'an oleh anak-anak. Di rumah ibu-ibu sibuk menyiapkan menu buka puasa. Takjil tidak boleh ketinggalan sebagai makanan pembuka sebelum makanan berat. Banyak juga ibu-ibu yang memilih ke pasar takjil yaitu pasar kaget saat Ramadan yang menyediakan menu buka puasa. Pasar takjil hari pertama terlihat padat pengunjung. Mereka bisa hanya sekedar jalan-jalan ngabuburit menunggu buka puasa atau bisa juga sambil memilih-milih makanan yang bisa untuk dijadikan menu buka puasa dan sahur.

Adzan Maghrib hari pertama Ramadan sangat ditunggu-tunggu umat Islam yang menjalankan ibadah puasa. Terlewati sudah ujian menahan nafsu sehari penuh, jika semuanya dijalankan dengan ikhlas dan hanya mengharapkan Ridho Allah maka puasa bukan sebagai beban tapi sebaliknya menjadikan diri lebih dekat dengan Allah sehingga puasa malah menjadikan indah dan nikmat dalam menjalaninya.

Oleh karenanya tidak perlu untuk menghitung hari Ramadan dan kapan lebaran tapi bagaimana kita lebih bisa mengisi Ramadan dengan hal-hal positif yang menjadikan Ramadan tahun ini lebih bermakna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline