Lihat ke Halaman Asli

Apriana Susaei

senang menulis apa saja

Pengalaman Mengikuti Kelas Menulis Opini di OM Institute

Diperbarui: 23 Juni 2023   22:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menulis (unsplash.com/kaitlynbaker)

Sebuah iklan kelas menulis opini, tiba-tiba muncul pada laman akun Twitter saya. Algoritma aplikasi ini ternyata telah membawa mata, pikiran dan jari saya untuk mengetahui lebih jauh mengenai kelas menulis opini tersebut.

Kelas menulis opini level basic tersebut ditawarkan oleh Omong-Omong Institute selama tiga kali pertemuan daring di Bulan Mei tahun 2023. Institute atau sekolah ini merupakan bagian dari Yayasan Okky Madasari. Selain pelatihan menulis Opini, OM Institute juga memfasilitasi kelas menulis cerita anak, English Writing Workshop dan juga menulis cerpen.

Nama Okky Madasari nampaknya tidak asing di ingatan saya, pertemuan saya pertama kali dengan Mbak Okky -- sapaan Okky Madasari--- melalui karyanya pada kumpulan cerpen pilihan Kompas tahun 2020 dengan judul "Sendiri-sendiri."

Tawaran menulis opini oleh Mbak Okky ini langsung memantik keingitahuan saya. Bukan tanpa sebab, selama ini dia dikenal sebagai penulis cerpen dan novelis. Kalimat tanya yang muncul di benak saya saat itu yaitu: Bagaimana seorang novelis menulis opini?

Karena bagaimanapun gaya kepenulisan cerita novel dan cerpen tentu jauh berbeda dengan gaya penulisan opini yang saya tahu. Jawaban tersebut akhirnya saya dapatkan di pertemuan pertama.

"Setiap orang punya kemampuan untuk menulis semua genre, baik fiksi maupun opini." Ujarnya disela-sela pertemuan.

Pertemuan pertamapun telah membuka wawasan saya mengenai enam cara membuka tulisan sebuah opini. Di antara enam cara tersebut, "teknik bercerita" selalu menarik perhatian saya.

Bagaimana tidak, hari ini jutaan content bacaan maupun artikel di media digital maupun platform media sosial menuntut perhatian kita. Pada akhirnya, keputusan membaca keseluruan setiap tulisan maupun artikerl tergantung pada paragraf pembuka, menarik atau tidak.

Teknik bercerita di awal tulisan bagi saya setidaknya harus mampu membangun hubungan emosional dengan pembaca, terlebih jika tulisan tersebut dibumbui cerita kemanusiaan (human interest) yang aktual disertai pilihan diksi yang kuat.

Pelatihan ini betul-betul dilakukan melalui praktik menulis, setiap peserta diberikan ruang untuk menyampaikan konsep tulisannya masing-masing sambil disisipi materi maupun teori oleh Mbak Okky.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline