Lihat ke Halaman Asli

Suryokoco Suryoputro

Desa - Kopi - Tembakau - Perantauan

Menguatkan Kompasiana Desa ala Pak Tino Sidin @KompasianaDESA

Diperbarui: 26 Januari 2025   08:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tino Sidin ( sumber : Kuko )

Membangun komunitas menulis yang kuat tentang desa dan perdesaan adalah langkah strategis untuk mengangkat suara desa ke media. Dengan inspirasi dari Tino Sidin, pendidik seni rupa legendaris yang terkenal dengan pendekatan lembut dan mendukung kreativitas, kita dapat menciptakan "Kompasiana Desa" sebagai ruang edukasi, ekspresi, dan motivasi yang inklusif bagi siapa saja yang peduli pada desa.

Belajar dari Tino Sidin: "Ya, Bagus!" Sebagai Landasan Dukungan

Tino Sidin adalah seorang pelukis, pendidik seni rupa, sekaligus motivator yang dikenal melalui acara televisi "Gemar Menggambar" di era 1980-an. Salah satu ciri khasnya adalah memberikan apresiasi terhadap setiap karya yang dibuat oleh murid-muridnya dengan kalimat sederhana namun bermakna, yaitu "Ya, bagus!"

Pendekatan ini mencerminkan nilai-nilai penting dalam mendidik dan memotivasi: memberikan penghargaan atas usaha seseorang, berapapun kualitasnya, dan mendorong mereka untuk terus berkembang. Tino Sidin percaya bahwa setiap karya memiliki nilai tersendiri, dan tugas seorang pendidik adalah menciptakan lingkungan yang mendukung keberanian untuk berkarya.

Filosofi "Ya, bagus!" ini sangat relevan dalam membangun Kompasiana Desa. Dalam dunia menulis, banyak orang ragu untuk mulai karena takut dianggap kurang baik atau tidak berbobot. Dengan pendekatan seperti Tino Sidin, setiap tulisan yang dihasilkan di Kompasiana Desa---apapun bentuknya---diberikan apresiasi, sehingga mendorong anggota komunitas untuk terus menulis dan belajar.

Mengapa Tino Sidin Adalah Inspirasi yang Tepat?

  1. Kesederhanaan yang Mendidik
    Tino Sidin menggunakan metode yang sederhana namun efektif. Dengan kertas dan spidol, ia menunjukkan bahwa seni tidak harus rumit. Prinsip ini bisa diterapkan dalam menulis: tidak perlu tulisan panjang atau sempurna, yang penting adalah keberanian untuk memulai.

  2. Motivator yang Menginspirasi
    Sebagai motivator, Tino Sidin membangun kepercayaan diri murid-muridnya. Ia tidak pernah mengkritik dengan tajam, melainkan selalu memberi dorongan untuk terus berkarya. Dalam Kompasiana Desa, semangat ini bisa diterapkan untuk mendukung pendamping desa, aparat desa, dan remaja desa agar percaya diri membagikan pemikiran dan cerita mereka.

  3. Penyemangat Kreativitas di Masa Kecil
    Melalui acara Gemar Menggambar, Tino Sidin menjadi bagian dari kenangan masa kecil banyak orang Indonesia, menginspirasi mereka untuk mengeksplorasi kreativitas tanpa takut salah. Filosofi ini dapat diterapkan untuk menumbuhkan semangat menulis, terutama di kalangan generasi muda desa, sebagai langkah awal menuju perubahan.

Kompasiana Desa: Ruang untuk Menulis, Belajar, dan Berkarya

Dengan pendekatan ala Tino Sidin, Kompasiana Desa dapat menjadi:

  1. Ruang Cerita Inspiratif: Membagikan kisah keberhasilan desa, seperti inovasi dalam pengelolaan BUMDes, tradisi yang dilestarikan, hingga tokoh-tokoh desa yang inspiratif.
  2. Pusat Edukasi Desa: Artikel di Kompasiana Desa bisa menjadi sumber informasi tentang tata kelola anggaran desa, pemberdayaan masyarakat, hingga solusi untuk berbagai tantangan yang dihadapi desa.
  3. Forum Diskusi dan Solusi: Dengan tulisan, komunitas desa dapat mengidentifikasi masalah seperti urbanisasi, pendidikan, atau lingkungan, sekaligus mencari solusi bersama.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline