Lihat ke Halaman Asli

surya wijaya

Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat

Ekspor Ikan Asin Cirebon yang Mencapai Angka Ratusan Milyar

Diperbarui: 16 Oktober 2021   11:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama : Surya Wijaya

NIM : 2010311310040

Jurusan : Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Lambung Mangkurat

Ikan Asin adalah bahan makanan yang terbuat dari daging ikan yang di awetkan dengan menambah banyak garam. Dengan teknik pengawetan ini daging ikan yang biasanya membusuk dalam waktu singkat dapat disimpan di suhu kamar untuk jangka waktu berbulan-bulan, walaupun harus ditutup dengan rapat. Selain itu daging ikan yang diasinkan akan bertahan lebih lama. Jadi, untuk peluang kerugian nya kecil.

Ikan Asin termasuk salah satu jenis makanan yang sangat digemari masyarakat Indonesia dan masyarakat di luar negeri. Ikan Asin merupakan salah satu makanan yang memiliki gizi yang cukup tinggi, Ikan Asin sering dianggap sebagai makanan untuk masyarakat yang golongan ekonomi nya rendah. Tetapi saat ini ikan asin telah diterima oleh masyarakat yang golongannya menengah keatas. Bahkan produk-produk ikan asin tertentu dapat dikategorikan sebagai makanan mewah. Ikan hasil pengawetan dan pengolahan umum nya sangat disukai oleh masyarakat karena produknya mempunyai ciri-ciri khusus yakni perubahan sifat-sifat daging seperti bau, bentuk, tekstur dan rasa.

Sangat menguntungkan bukan, jika kita mengekspor Ikan Asin ke luar negeri karena jika dibandingkan dengan kita menjual di dalam negeri hanya menyampai harga puluhan ribuan. Apabila kita mengekspor Ikan Asin ke luar negeri harganya bisa mencapai ratusan ribu.

Setelah tau betapa besarnya keuntungan jika kita mengekspor produk seperti Ikan Asin ini pasti akan banyak yang berpikiran untuk mengekspor ke luar negeri. Namun, untuk mengekspor tidaklah mudah, karena tidak semua orang bisa melakukannya, hanya orang yang paham akan nilai tambah dalam sebuah bisnislah yang dapat memberikan nilai yang tinggi dalam produknya.

Ada tiga jenis ikan asin yang diekspor yaitu jenis jambrong, bilis, dan kapasan. Ikan jambrong adalah yang paling banyak peminatnya. Di tahun 2018 lalu, ekspor ikan asin asal Cirebon mencapai 50 ton dengan nilai yang mencapai Rp186,142 miliar.

Sedangkan di tahun 2019 yang lalu hingga akhir bulan Juni, ekspor Ikan Asin telah mencapai 23,477 ton yang harganya mencapai Rp. 15,225 Milyar. Volume ini meningkat pesat jika dibandingkan dengan periode yang sama dengan tahun-tahun yang lalu. Jumlah ini didapat dari 14 kali frekuensi pengiriman. Ekspor senilai Rp. 15,225 Milyar ini kemungkinan besar ikannya bukanlah jambrong, melainkan bilis dan kapasan. Kalau jambrong apabila sudah musimnya, kenaikan nilai ekspor komoditas ikan asin ini akan meningkat karena justru ikan jambrong ini tidaklah murah, harganya bisa mencapai Rp. 500,000 per kilogram.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline