Desa Sabrang terletak di Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember yang terdiri dari 5 dusun antara lain, Dusun Kebonsari, Dusun Krajan, Dusun Tegalrejo, Dusun Jatirejo dan Dusun Ungkalan.
Kami kelompok KKN UNEJ 24 yang terdiri dari 7 orang yaitu, Muhammad Fahreza Robbie Maulana (Fakultas Farmasi), Riyanora Natasyambadra (Fakultas Teknologi Pertanian), Surya Widjayanto (Fakultas Teknik), Ayunda Rara Mastika (Fakultas Teknik), Afifah Masruroh (Fakultas Ekonomi dan Bisnis) dan Indri Fatmawati (Fakultas Ilmu Komputer) yang diketuai oleh Fadilat Adika Putra (Fakultas Teknik).
Kelompok KKN 24 berkesempatan ditempatkan di Desa Sabrang, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember dimana, kami mengusung tematik program kerja KKN berupa kewirausahaan dalam membangun desa.
Di dusun Kebonsari terdapat UMKM ikan pe asap yang merupakan usaha milik keluarga yaitu, Ibu Erna sudah berdiri selama 16 tahun. Bahan baku utama yaitu, berupa ikan pe yang di pasok dari wilayah Puger, Jember. Proses produksi terdiri dari beberapa tahapan yaitu, pemotongan, pencucian, penataan, pengasapan dan pengemasan. Kemasan yang digunakan yaitu, besek bambu dimana terdiri dari 10 besek dalam 1 ikat dengan harga Rp55.000.
Produk ikan pe asap disini memiliki keunggulan dimana diproduksi secara alami tanpa adanya bahan pengawet. Akan tetapi, dalam hal pemasaran produk masih kurang luas dimana, hanya dipasarkan di pasar Ambulu. Dari hal tersebut, kami kelompok KKN 24 ingin mengembangkan kewirausahan untuk membangun desa Sabrang menjadi lebih maju.
Program kerja yang akan kami lakukan yaitu terkait pemasaran dan branding produk inovasi UMKM ikan pe asap yang berada di dusun kebonsari. Inovasi yang kami pilih yaitu, ikan pe asap dijadikan produk olahan berupa abon. Inovasi produk abon dari ikan pe asap ini dilatarbelakangi oleh beberapa hal yaitu, rasa khas yang kuat dari ikan pe asap, aroma ikan pe asap yang sangat kuat dan ikan pe asap yang memiliki daya tahan pendek.
Hal ini menyebabkan sebagian besar orang kurang menyukai ikan pe asap. Namun, dengan adanya inovasi abon ikan pe asap ini diharapkan banyak kalangan masyarakat yang menyukai produk inovasi abon ikan pe asap.
Kelompok KKN 24 melakukan beberapa kali trial eror agar bau ikan pe asap ini tidak terlalu menyengat dan mendapatkan abon ikan pea sap dengan rasa, tekstur dan warna yang diinginkan. Trial eror dilakukan sebanyak tiga kali.
Trial pertama kurang berhasil karena kandungan minyak dan aroma ikan pe masih terlalu tinggi. Namun, untuk rasa sudah cukup memuaskan. Oleh karena itu, untuk mengurangi kadar minyak dari abon tersebut kami menggunakan tisu khusus sebagai penyerap minyak.