Lihat ke Halaman Asli

surya silalahi

Penulis dengan segala kekurangannya. Menaruh harapan pada Tuhan dan percaya kekuatan cinta.

Efektifkah Pembelajaran di TVRI?

Diperbarui: 19 April 2020   15:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Picture by silabus.web.id

Akhir-akhri ini kita sering melihat disalah satu televisi yaitu televisi negara TVRI tentang pembelajaran siswa-siswi mulai kelas 1 sampai dengan kelas 6 sekolah dasar, kelas 1 sampai dengan kelas 3 Sekolah Menengah Pertama dan kelas 1 sampai dengan kelas 3 Sekolah Menengah Atas. Sehingga timbul pertanyaan "Apakah pembelajaran yang ada di televisi tersebut sudah efektif?" Apakah pembelajar tersebut sangat membatu siswa-siswi untuk belajar di rumah?, Apakah pembelajaran tersebut dapat menggantikan sekolah sebagai tempat belajar dengan baik bagi siswa -siswi?. Pertanyaan-pertanyaan tersebut sangat mudah untuk dijawab. 

Pembelajaran di sekolah  adalah pembelajaran dengan tatap muka antara guru dan siswa, pertukaran pikiran antara guru dan siswa atau siswa dengan siswa dan bahkan juga antara sesama guru. Pembelajaran di sekolah menjadi sangat menarik dan menyenangkan karena siswa dengan siswa dapat berinteraksi dan antara guru dengan siswa dan guru dengan guru. Pembelajaran yang memberi tambahan banyak pengetahuan dan ilmu serta wawasan. 

Karena sistuasi yang dihadapi tidak hanya di Indonesia tetapi di dunia yaitu Covid 19 menjadi penghalang pembelajaran yang menarik dan menyenangkan tersebut. Karena situasi tersebut akhirnya pemerintah mengambil sikap untuk belajar di rumah bagi siswa-siswi seluruh Indonesia. Memberikan tugas-tugas kepada siswa dengan jumlah yang tidak sedikit. Karena memang siswa-siswa di Indonesia kebanyakan akan belajar di rumah kalau ada yang harus mengerjakan pekerjaan rumah, kalau pekerjaan rumah tidak ada belajarpun tidak ada. Begitulah yang terjadi. 

Pemerintah pun khususnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membuat ide dengan menjadikan televisi sebagai media pembelajaran bagi siswa-siswi dengan jam tayang yang dibagi-bagi antara kelas 1 SD sampai dengan kelas 3 SD dengan jam belajar yang disamakan dan kelas 4 sampai dengan kelas enam SD disamakan setelah kelas 1 sampai dengan kelas 3 sudah selesai dan dilanjut lagi dengan SMP sampai dengan SMA. 

Begitulah caranya. Apakah pembelajaran tersebut sudah efektif?. Bagi kelas 1 sampai dengan kelas 3 SD misalnya, dengan cara pembelajaran yang terkesan terlalu cepat akan sangat memberatkan bagi siswa-siswa terkhusus bagi kelas 1 SD yang sebagian siswa untuk membaca sekalipun masih terbata-bata ditambah lagi materi yang menuntut siswa siswi untuk menganalisa kalimat yang ada dalam soal cerita. Apakah pembelajaran tersebut membantu? 

Tentu tidak, bahkan akan membuat siswa tersebut seperti kehilangan nafsu untuk belajar dan mencoba menghindar dari pembelajaran yang memberatkan seperti itu. Saat siswa masih kelas 1 Sd masih harusdiberikan pembelajaran yang mana pembelajaran tersebut tidak terlalu membutuhkan analisa berpikir malah diberikan pembelajaran yang sulit akan membuat siswa tersebut stres dengan pembelajarannya. 

Terlebih lagi dengan buku pelajaran untuk kelas 1 SD sekarang pun sudah seperti itu. Buku dengan pertanyaan dan tugas-tugas yang membutuhkan jawaban yang pertanyaannya dianalisa terlebih dulu menjadi terlihat aneh. Kelas 6 SD pun belum tentu bisa untuk mengerjakannya. Begitulah yang terjadi sekarang ini. 

Pembelajaran yang yang terlalu memberatkan tidak akan membatu siswa dalam belajar di rumah sekalipun dengan bantuan orang tua tau wali. Karena orang tua atau walipun bingung bagaimana cara membantu siswa dengan pertanyaan yang membutuhkan analisa. Karena pemikiran mereka masih sangat pendek untuk diajak menganalisa sebuah kalimat yang untu membaca pun masih terbata-bata. 

Mungkin pembelajaran yang demikian dapat membantu sebagian siswa untuk belajar di rumah tetapi tidak untuk siswa yang masih lambat dalam belajar atau pikirannya belum terbuka sepenuhnya. Pelajaran yang demikian dapat menggantikan pembelajaran di sekolah untuk sebagian siswa tetapi tidak untuk sebagian lainnya kerna cara belajar setiap siswa di seluruh negeri berbeda-beda. 

Pemerintah perlu untuk lebih kreatif dalam memberikan pembelajaran demi masa depan bangsa yang lebih baik. Pemerintah perlu untuk membuka pikirannya dalam-dalam untuk bangsa yang lebih maju. Pemerintahan yang mau maju adalah pemerintahan yang memelihara anak anak mudanya dengan pendidikan yang baik. Semoga bangsa kita tetap dilindungi dari kekacauan. Demikian dan terima kasih.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline