Lihat ke Halaman Asli

Pentingnya Menanamkan Budaya Riset pada Mahasiswa IT

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sudah menjadi rahasia umum bahwa sebagian besar lulusan IT tidak memiliki pengetahua yang cukup untuk dapat memenuhi tuntutan lingkungan pekerjaan yang sangat dinamis, ditambah lagi dengan sangat cepatnya pertumbuhan serta perkembangan teknologi informasi, akan membuat lulusan IT makin sulit untuk memenuhi tuntutan dilapangan.


Tentu saja dari sisi perguruan tinggi sendiri masih sulit untuk mencoba mengejar standar kurikulum untuk menyesuaikan dengan tuntutan kompetensi di lingkungan kerja, hal ini mungkin disebabkan selain oleh kurangnya standar kompetensi dosen - dosen IT, juga dapat disebabkan oleh rumitnya birokrasi dalam penyusunan kurikulum.

Daripada memancing dan memberikan ikan pada mahasiswa, perguruan tinggi sebaiknya mengajarkan bagaimana cara memancing pada mahasiswa

Riset adalah unsur utama dalam ilmu pengetahuan, dengan demikian tiap mahasiswa seharusnya tau bagaimana cara yang baik dan benar dalam meriset sesuatu. Dalam berbagai forum dan komunitas IT di dunia internet, banyak kita menemukan pertanyaan - pertanyaan yang sangat menyedihkan yang dilontarkan oleh mahasiswa - mahasiswa IT, seperti contoh pertanyaan yang paling menyedihkan yang paling sering dipertanyakan adalah "minta link download software anu atau ebook anu". Mengapa hal tersebut sangat menyedihkan ?, hal tersebut menandakan masih banyaknya mahasiswa yang tidak dapat melakukan penelusuran dan pencarian di internet dengan baik, dan sebagaimana kita katahui, untuk dapat melakukan hal tersebut, kita hanya perlu menuliskan kata kunci yang tepat pada search engine seperti google atau bing.


Menanamkan budaya riset tidak cukup dengan mengajarkan mahasiswa bagaimana cara menelusuri internet, namun untuk dapat menumbuhkan budaya riset dikalangan mahasiswa, perlu adanya rangsangan - rangsangan untuk selalu melakukan riset. Hal ini menuntut perubahan pada pola pemberian pelajaran dan pola pemberian tugas pada mahasiswa.


Bila kita pernah mendengar tentang mata kuliah "Metodologi Penelitian" yang biasanya diajarkan pada akhir studi menjelang skripsi, mata kuliah ini banyak dipersempit seolah artinya bergeser menjadi "Bagaimana menulis skripsi". Sebagaimanapun dan apapun yang diajarkan perguruan tinggi dalam masa perkuliahan tentunya akan sangat terbatas, namun dengan memberikan wawasan dan menumbuhkan budaya riset dikalangan mahasiswa IT, akan membuat mahasiswa - mahasiswa tersebut tumbuh dan membawa budaya riset setelah mereka lulus. Mereka akan terbiasa dalam proses pencarian sebuah kebenaran, pemecahan masalah dan pengembangan ilmu pengetahuan.


Dengan memiliki budaya riset, tiap mahasiswa akan mampu untuk terus mengemabngkan dirinya setelah lulus dari perguruan tinggi, karena sesuatu yang telah menjadi budaya juga akan terbawa hingga mereka lulus.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline