Lihat ke Halaman Asli

Laporan Hasil Wawancara

Diperbarui: 4 Desember 2019   08:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

A. Latar Belakang

Seni kriya adalah sebuah karya seni yang dibuat dengan menggunakan
ketrampilan tangan (hand skill) tetapi tetap memperhatikan aspek fungsional dan juga
nilai seni itu sendiri, sehingga seni kriya dapat dikategorikan sebagai sebuah karya
seni rupa terapan nusantara. Selain itu, seni kriya juga bisa dibuat menggunakan
bahan-bahan atau barang yang sudah tidak terpakai lagi. Atau dengan kata lain, kita
mendaur ulang limbah untuk menciptakan sebuah karya seni yang memiliki daya
guna.

Seni kriya memiliki fungsi yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
Salah satunya karena seni kriya sendiri menerapkan sistem yang diberi nama 3R
yaitu, (Reuse, Reduce, Recycle). Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang
masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya.

Reduce
berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah.

Dan Recycle berarti
mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang
bermanfaat. Yang berarti dengan makin berkembangnya keterampilan membuat seni
kriya oleh masyarakat, akan berdampak pada berkurangnya sampah dan limbah.
Berdasarkan penjelasan diatas, seorang mahasiswa Unja pernah mengikuti
kegiatan perlombaan seni Kriya pada waktu SMA, dan mendapatkan juara pertama
tingkat Kabupaten Merangin dan Maju ke tingkat Provinsi. Hal ini merupakan bentuk
dari ajakan oleh pemerintah kepada masyarakat untuk lebih peduli terhadap sampah
yang sebenarnya bisa kita ubah menjadi sebuah karya seni yang lebih bermanfat.

B. Tujuan Wawancara

Kegiatan wawancara merupakan salah satu tugas mata kuliah Creative Writing
Practice yang bertujuan untuk memperoleh informasi dari narasumber dan melatih
keterampilan jurnalisme mahasiswa. Topik yang diangkat adalah pengolahan barang
bekas menjadi sebuah seni Kriya yang memiliki nilai guna yang tinggi. Narasumber
yang penulis wawancarai adalah salah satu anggota dari ekstrakurikuler pecinta seni
Kriya disekolahnya dan menjadi pemenang lomba seni Kriya se-kabupaten Merangin
pada Tahun 2016.

Berdasarkan hal di atas, tujuan wawancara ini adalah sebagai berikut:
1. Memenuhi tugas mata kuliah Creative Writing tentang interview
2. Memperoleh informasi dari nasarumber
3. Menambah wawasan pembaca mengenai seni Kriya.

C. Topik Wawancara

Penulis memilih topik ini dikarenakan kurangnya perhatian masyarakat
terhadap dampak yang akan ditimbulkan oleh sampah yang semakin membludak.
Seperti seringnya terjadi bencana alam seperti banjir, tercemarnya sungai,
tersumbatnya aliran air, yang penyebab utamanya adalah sampah. Selain itu,
pengembangan kreativitas siswa dalam membuat sebuah karya seni dari barang-
barang bekas juga menjadi alasan penulis memilih topik tersebut. Penulis berharap
dengan adanya informasi yang diperoleh dari narasumber akan lebih mengenalkan
kepada masyarakat mengenai seni Kriya dan fungsinya.

D. Waktu dan Tempat

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline