Lihat ke Halaman Asli

Suryan Nuloh Al Raniri

Pengawas Sekolah

Forgive but Not Forget, Bagaimana Solusinya?

Diperbarui: 12 Agustus 2024   08:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Lidah memang tak bertulang, namun tajamnya bagaikan pedang. Sepenggal lirik lagu tentang lidah menyadarkan kita untuk berhati-hati dengan setiap ucapan yang dikatakan. Karena lidah bisa menimbulkan permasalahan dan perpecahan. Karena lidah, hati yang tersakiti sukar untuk diobati. 

Pernahkah kita mengalami hal seperti itu?

Tidak menutup kemungkinan, semua manusia pernah mengalaminya. Bahkan ada yang lebih menyakitkan lagi. Tatkala sudah menyinggung personal seseorang. Forgive but not forget, memaafkan jadi solusi akhir. Tapi dari memori yang sudah tertanam, setiap ucapan yang menyayat hati tidak akan pernah terlupakan. 

Bagaimana cara melupakannya?

Pahami perasaannya, saat mengungkapkan kalimat yang menyakiti timbul dari perasaan yang sedang emosi.

Cari penyebabnya, dari rasa ketidakadilan pada dirinya atau komunitasnya bisa jadi muncul hal yang menggugah seseorang untuk berkata kasar dan menjurus merendahkan personal. 

Cari dukungan pada orang yang satu frekuensi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline