Disebuah kantin Jalan Pos Bloc Jakarta, kang Uyan bertemu dengan seorang pria yang sudah pensiun dari dinasnya. Dengan tampilan yang sederhana, memakai kaos warna hitam bersepatu olahraga, sedang duduk sendirian menunggu yang memesan kaosnya. Ketemu beliau sekira pukul 10 siang. Sambil menawarkan segelas kopi, saya dengan halus menolaknya. Maklum takut kambuh lagi maag nya.
Dalam percakapan, beliau ternyata seorang pensiunan guru tapi sekarang masih bantu-bantu di sekolahnya. Kang uyan tertarik dengan jiwa wirausaha yang dimilikinya. Disetiap ada kegiatan, beliau selalu memanfaatkan momen tersebut dengan menawarkan kaos sesuai kegiatan kepada para peserta. Bahkan harga kaosnya bisa dibilang murah meriah dengan bahan yang bagus.
Pernah ditanya oleh rekannya, kenapa jual jaket beli 1 gratis 1. Beliau mengatakan biar yang satunya lagi diberikan pada orang yang membutuhkan dan tergerak untuk bergabung serta ikut berjuang membela guru-guru Indonesia dalam sebuah organisasi. Suatu organisasi tidak akan berjalan tanpa adanya sokongan dana, maka diperlukan pengurus yang punya jiwa wirausaha.
Dari hasil wirausahanya, beliau dapat berkeliling Indonesia diundang menjadi pemateri. Bahkan pernah diundang oleh salah satu sekolah swasta dengan honor yang lumayan besar.
Begitulah percakapan kami yang singkat dengan orang yang menginspirasi, walaupun sudah pensiun, tetapi jiwa organisasinya tetap menyala untuk berkontribusi yang membesarkannya dimana beliau ditempa jadi seorang organisatoris.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H