Lihat ke Halaman Asli

Balada Semut Merah, Sang Jagoan Jalanan

Diperbarui: 24 Juli 2024   05:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semut Merah Sang Jagoan Jalanan (diolah dari Canva)

Laju motor "si semut merah" semakin melempem. Biasanya, tanjakan ekstrim dan jalur yang lurus dilibasnya dengan mudah. Namun, sekarang apa daya tiada berguna. Tenaga sudah ngos-ngosan, mendaki tanjakan yang ringan pun hampir saja tidak bisa naik. 

Suaranya sudah batuk-batukan dan mengeluarkan asap tebal. Kanan kiri dapur pacunya, mengeluarkan rembesan cairan hitam. Penerangan pun hancur tersiksa jalan yang kian amburadul. 

Sungguh naas nasibmu kini. Dulu gagah perkasa tidak takut apapun Medan yang kau hadapi. Siang malam, mengantarkan sang juara meraih pencapaian terbaik dalam hidupnya. Teringat pada suatu ketika, dirimu terpaksa didorong dan dilihat oleh banyak orang saat rantai besimu patah. 

Semua orang begitu perhatiannya padamu. Semut merah, maafkan. Mungkin selama ini, pemilikmu hanya bisa memacumu saja. Kurang perhatian pada kondisi kesehatan. Sampai-sampai roda belakang tidak mampu berjalan diatas lumpur karena selalu selip. 

Kini, perlahan-lahan kondisi semut merah sudah agak membaik. Dapur pacu yang bermasalah dibongkar dan diperbaiki. Komponen yang rusak segera diganti, bagian ekor yang tidak bisa dibuka. Sekarang dapat terbuka dengan mudahnya. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline