Sebuah besi yang kokoh dengan gagahnya berdiri menjulang tinggi. Setiap hari terkena sinar matahari, udara, uap air, dan oksigen. Kalau tidak dirawat dengan baik, lama kelamaan besi tersebut mengalami oksidasi dan kemudian berkarat. Setelah berkarat, satu persatu kekokohan besi akan tergerogoti sampai akhirnya rapuh dan punah.
Begitupun juga dengan diri kita yang memiliki berbagai potensi luar biasa yang harus dikembangkan dan dirawat dengan baik. Jangan sampai terkena karat yang dapat melumpuhkan semua potensi yang kita miliki sampai akhirnya menjadi sampah yang tidak berguna dan akhirnya dibuang atau dijauhi orang lain. Karat yang dapat menggerogoti potensi kita yaitu rasa malas, malas bergerak, dan malas belajar. Selain itu sifat Su'udzon dan over thinking terhadap diri dan orang lain. Tidak memiliki regulasi diri untuk mengelola belajar, maka akan menjadi karat yang menahun.
Kalau seseorang sudah berkarat, maka dirinya akan rapuh. Gampang menyalahkan orang lain, maunya menang sendiri, tidak menerima nasihat orang lain. Hal ini akan membuat mental seseorang menjadi lemah dan tidak bahagia. Kalau mentalnya sudah rapuh, maka emosionalnya tidak dapat terkontrol, mudah terpengaruh dan memilih zona nyaman.
Bagaimana cara merawat potensi agar tidak berkarat?
1. Kenali diri sendiri
Kenali keunggulan sendiri, bisa dari minat dan bakat mu. Kenali gaya belajar, dan buatlah personal branding supaya dapat membedakan dengan orang lain.
2.Tetapkan tujuan yang ingin dicapai
Setelah mengenal diri sendiri, selanjutnya tetapkan tujuan yang ingin dicapai. Bisa target dalam jangka pendek, menengah dan panjang. Tuliskan pada catatan di Hp, supaya dapat terus diingat dan fokus pada tujuan yang ingin dicapai.
3. Berlatih dan belajar
Kesuksesan tidak ada yang diraih dengan instan, teruslah untuk berlatih dan belajar. Kesuksesan tidak akan mengkhianati proses. Tetapkan jadwal latihan dan belajar, konsisten untuk melakukannya. Biarlah proses berlatih dan belajar menggembleng menjadi manusia yang paripurna