Lihat ke Halaman Asli

Program Makan Bergizi Gratis Rp.7500. Apa yang Didapat dan Bagaimana Strateginya??

Diperbarui: 21 Juli 2024   09:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menu Makan Bergizi (sumber: diolah dari Canva)

Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakilnya Gibran Rakabuming Raka, sejak melakukan kampanye pada saat pemilihan presiden telah berjanji akan menggulirkan program makan siang gratis. Dalam debat capres tersebut diungkapkan, bahwa program makan siang gratis tersebut didanai sebesar 460 Triliun yang bersumber dari APBN tahun 2025. Sehingga setiap siswa akan mendapatkan jatah Rp. 15.000 per hari. 

Pada salah satu konferensi pers, kementerian keuangan menjelaskan bahwa untuk mengefisienkan anggaran, program makan siang gratis anggarannya menjadi 71 triliun. Sehingga setiap anak akan mendapatkan jatah Rp. 7.500. Supaya makna dan tujuannya mengena pada sasaran, program makan siang gratis dirubah menjadi program makan bergizi gratis. Tujuan dari program ini adalah mempersiapkan generasi emas untuk makan-makanan bergizi setiap harinya. 

Menurut Metro TV, Penerima manfaat dari program makan bergizi gratis terdiri dari siswa pra SD sejumlah 30 juta anak, siswa SD sebanyak 24 juta murid, siswa SMP sebanyak 9,8 juta anak, siswa SMA/SMK sebanyak 10,2 juta anak, santri sejumlah 4,3 juta anak dan ibu hamil sejumlah 4,4 juta ibu. Dari sejumlah 82,7 juta penerima manfaat, akan mendapatkan dana stimulus makan bergizi sebesar Rp. 7500 dari pemerintah. 

Lantas dapat apa?

Setiap daerah pasti akan berbeda-beda menu yang akan didapatkan dengan uang Rp.7500 tersebut. Misalnya saja untuk Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, membeli makanan yang tersedia di salah satu warung makan yang porsinya untuk Rp. 7500 mendapatkan nasi putih, tempe orek dan air teh hangat. 

Tentu kalau merujuk pada makanan bergizi seimbang, menu tersebut kurang memenuhi standar kecukupan gizi. Dalam website Kemkes, bahwa angka kecukupan gizi rata-rata yang dianjurkan per orang per hari untuk anak usia 7-12 tahun adalah : energi 2050 kkal dan protein 50 gram. Sedangkan dalam satu piring nasi putih terdapat 195 kkal dan orek tempe mengandung 13,11 gram protein. 

Strateginya

Supaya menu makanannya bervariasi, pihak pemerintah, sekolah dan orang tua perlu bekerjasama. Libatkanlah orang tua siswa dalam menyiapkan menu makan bergizi setiap harinya, dan siswa membawa makanan tersebut untuk dimakan disekolah setiap waktu istirahat. Sedangkan sekolah mengecek menu makanan yang dibawa siswa dari rumahnya. 

Bayangkan saja, bila orang tua diberi dana stimulan untuk makan bergizi dari pemerintah setiap anak Rp. 7500 per hari. Kalau diberikan dalam satu bulan berarti orang tua akan menerima uang Rp. 195.000 (sekolah 6 hari). 

Kalau anaknya ada dua orang yang sekolah, maka uang yang diterima oleh orang tua siswa sebesar Rp. 399.000. dengan uang sebesar itu, orang tua akan mengelola dengan berbagai macam variasi menu makanan bergizinya. Peran serta orang tua sangat dibutuhkan untuk mensukseskan program makan bergizi ini. Tentunya orang tua akan memberikan menu makanan terbaik bagi putra-putrinya dan tidak akan terpaku pada uang sejumlah Rp. 7500 tersebut. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline