Lihat ke Halaman Asli

Retno Suryani

Menulis untuk mengikat kenangan

Sedekah Sampah, Pemanfaatan Sampah ala Masyarakat Tanjungsari

Diperbarui: 28 Oktober 2020   23:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hari Minggu itu, saya dan tim yang sedang menginap di sekitar bandara Adi Soemarmo sengaja keluar hotel pagi-pagi. Sambil mengobrol satu dua topik, kami berjalan santai menuju Dukuh Tanjungsari, Desa Ngesrep, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali. 

Selain ingin mengecek hasil semaian benih sayuran sehari sebelumnya di rumah hidroponik, pagi itu kami ingin menyaksikan satu program sosial yang menarik : Sedekah Sampah.

Sedekah sampah merupakan program sosial hasil inisiatif remaja masjid Al Iman atau yang bernama  remaja masjid Al Iman Community Center (ACC). 

Program ini mendorong masyarakat  Tanjungsari untuk melakukan pengumpulan terhadap sampah anorganik yang bernilai jual seperti kertas bekas, kardus bekas, botol bekas air mineral, besi bekas, dan lain-lain untuk kemudian diserahkan kepada Al Iman Community Center. 

Konsep yang diusung mirip bank sampah yaitu memilah dan mengumpulkan sampah yang masih bermanfaat dan bernilai jual. Hal mendasar yang membedakan adalah akad atau tujuan penyerahan sampah tersebut ke Al Iman Community Center. 

Jika konsep Bank Sampah adalah menabung atau hasil penjualan sampah dikembalikan ke masyarakat penyetor sampah, maka konsep yang diusung oleh  Al Iman Community Center (ACC) adalah sedekah yakni hasil penjualan sampah tidak dikembalikan ke masyarakat penyetor melainkan untuk kegiatan masjid dan kegiatan umat. Program ini dijalankan setiap hari minggu pagi, satu bulan sekali atau dua kali.

Sedekah sampah, program sosial yang sudah berjalan beberapa tahun ini, sangat diterima oleh masyarakat Tanjungsari.  Seperti yang kami saksikan hari minggu pagi itu. 

Sambil menyusuri jalanan wilayah Dukuh Tanjungsari, kami berkali bertemu mobil pick up yang mengangkut sampah dari sedekah masyarakat. Ya, pagi itu, dengan sadarnya, masyarakat telah menaruh sampah-sampah anorganik bernilai ekonomis yang akan disedekahkan di depan rumah untuk diambil remaja masjid. 

Satu dua orang bahkan terlihat keluar rumah menghampiri mobil pick up tersebut sambil membawa sendiri beberapa kardus bekas ataupun sampah jenis lainnya. Semangat berbagi yang amat terasa meneduhkan.

Program Sedekah Sampah ini tidak hanya menumbuhkan semangat berbagi, melainkan juga meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan pemilahan dan pemanfaatan sampah dari kegiatan sehari-hari. 

Melalui program ini, masyarakat menjadi lebih peduli terhadap sampah-sampah yang bernilai jual yang sebelum program biasa dibuang atau diabaikan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline