perempuan bermata embun
berjalan menjauh
diiring angin yang menerbangkan bunga-bunga tebu
ke arah barat
tulisnya pada surat tanpa alamat
kabar perempuan bermata embun
telah dihapus waktu
jalan-jalan yang dilaluinya sekedar uluk salam
mengenang senyum tebu masa panen
menjadi peta anak-anak zaman dengan beribu alamat
sesekali menziarahi keberangkatan
dengan doa dan kerinduan sangat
ada yang hilang
ada yang tersurat
2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H