aku tak mengenalmu
tapi laju perahu yang menjauh dari dermaga
menyisakan nyeri di uluhati
kepergianmu kerat di tubuh pesakitan berkadar gula tinggi
mangga di musim selatan
durian di musim barat
manisnya kurindu seperti legam kulitmu yang berkilat
padu terik matahari dan asin laut yang kau garis dengan perahumu
kau menatapku lekat
seperti saat kau menatap langit
tapi tak pernah menemukan peta