Lihat ke Halaman Asli

Riuh

Diperbarui: 21 Agustus 2024   20:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Perihal debat berujung penat
Ternyata riuh menjadi kepingan suara tanpa ampun
Diam menjadi pertanda sudah tak ada jalan kembali
Kecewa datang saja pada setiap awal pertemuan

Sampaikan pada semua mimpi yang pernah ada
Suara - suara penyambut kabar nelangsa
Hari ini pun isi kepalaku tetap bagai huru-hara
Hancur dalam setiap peperangan angan, mati rasa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline