Lihat ke Halaman Asli

Jika Kau Ingin Mengenal Dunia, Bacalah

Diperbarui: 29 Juni 2017   20:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membaca sejatinya adalah sebuah proses kesuksesan yang kadangkala sering dipandang sebelah mata oleh orang di sekitar kita, kenapa bisa? Ya, sering orang beranggapan bahwa membaca itu melelahkan, buang-buang waktu, atau bahkan oleh sebagian remaja dianggap "lebay". Buat apa membaca, jika itu tidak mengahasilkan apa-apa. Kita sering beranggapan bahwa kesenangan jangka pendek merupakan segalanya, tanpa kita pernah berpikir untuk bisa melalui proses yang akan menjamin masa depan yang begitu panjang.

Pernah suatu ketika saya membaca sebuah tulisan yang mengatakan "Jika kau ingin mengenal dunia, membacalah", hal ini bukanlah omong kosong belaka. Terbukti setelah saya melalui proses membaca yang cukup panjang, bahkan hampir menyita setengah hari saya hanya karena membaca. Dan apa yang terjadi? Sebuah perubahan yang begitu besar terjadi di dalam diri saya. Perubahan yang tentunya berubah untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya, perubahan yang saya anggap sebagai suatu fenomena luar biasa yang telah tertanam di dalam hati sanubari.

Apa hal luar biasa yang terjadi dalam diri saya? Ya, semua pengetahuan yang sama sekali belum saya ketahui, seperti yang tertuang di dalam buku yang dikarang oleh "Ahmad Rifa'i Rif'an" yang mengatakan "dengan membaca ternyata berpotensi untuk menjauhkan kita dari risiko penyakit Alzheimer. Membaca benar-benar dapat langsung meningkatkan daya ikat otak. Ketika membaca, otak senantiasa dirangsang. Stimulasi (rangsangan) secara teratur dapat membantu mencegah gangguan pada otak, termasuk penyakit Alzheimer. Penelitian telah menunjukkan bahwa latihan otak seperti membaca buku atau majalah, bermain teka-teki silang, Sudoku dan lain-lain dapat menunda atau mencegah kehilangan memori. Menurut para peneliti, kegiatan ini merangsang sel-sel otak dapat terhubung dan tumbuh.

Buku bacaan juga tidak harus menyangkut tentang ilmu eksak saja, buku bacaan seperti novel ataupun buku yang bersifat motivasi juga sangat diperlukan, intinya tanamkan niat untuk membaca terlebih dahulu, baru kemudian pilih buku apa yang rasanya menarik untuk dibaca, kenali dulu apa yang menjadi daya tarik anda untuk membaca buku tersebut, ibarat kata pepatah "tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta." Jadi, alasan apa lagi yang menghalangi anda untuk membaca? 

Mulailah dari sekarang, jika anda mulai malas membaca maka katakan "BACALAH", karena dengan membaca maka anda akan menemukan dunia baru yang belum pernah terjamah oleh tangan manusia, dan bersiaplah untuk berselancar di tengah ombak imajinasi yang indah di dalam setiap buku bacaan yang anda baca. So, bacalah maka hidup anda akan terarah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline