Pernah tidak sahabat guru, ketika masuk kelas anak-anaknya masih berada diluar? Mari kita refleksi, selama satu semester berapa persen kehadiran siswa?
Fenomena siswa yang menghindar terhadap salah satu guru atau mata pelajaran merupakan masalah yang serius dan perlu ditangani dengan penuh kehati-hatian. Banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut bisa terjadi, diantaranya: kesejahteraan (Well Being) siswa kurang terpenuhi, minat dan bakat kurang tersalurkan, pelajarannya menjenuhkan.
Fakta membuktikan, ketika pelajaran olahraga banyak siswa yang antusias. Mengapa bisa seperti itu? Saat diwawancara pada salah satu siswa, mereka mengatakan "karena olahraga banyak geraknya dan diluar kelas" dan dekat dengan siswa. Apalagi saat olahraga yang berhubungan dengan bola. Baik itu sepakbola atau bola voli.
Ketika, pembelajarannya dilakukan berbeda dengan sebelumnya, anak-anak mengikutinya dengan ceria. Apalagi belajarnya di luar ruangan kelas, seperti dibawa jalan-jalan ke kebun sekolah, ke lingkungan warga atau ke ekosistem danau atau bendungan. Anak-anak tampak bahagia sekali, terlihat raut muka siswa yang penuh tawa.
Mampukah mata pelajaran eksak, seperti pelajaran olahraga. Tentunya harus mampu, karena belajar dapat dilakukan dimana saja. Sesuai dengan konten yang dipelajari yang disesuaikan dengan kontekstual disekitar siswa. Sehingga pelajaran eksak menjadi membumi dan dekat dengan siswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H