Lihat ke Halaman Asli

Suryan Nuloh Al Raniri

Pendidik, Penulis dan Pembicara

Menyambut Ramadhan Riang Gembira, Tanda Syukur pada Illahi

Diperbarui: 11 Maret 2024   22:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Warga masyarakat begitu antusias menyambut bulan suci ramadhan, meskipun sejak dari pagi diguyur hujan dan suhu mencapai 22 derajat celcius. Tidak menyurutkan langkah kaki menuju masjid untuk melaksanakan shalat tarawih. Selepas magrib, Masing-masing jamaah sudah menggelar sajadah di barisan paling depan dan ibu-ibu di barisan belakang. Ada yang bawa anaknya, ponakan dan cucunya. Malam pertama ramadhan begitu meriah dan masjid di penuhi jamaah tarawih. 

Pada kesempatan khutbah tujuh menit yang diselenggarakan diantara shalat isya dan tarawih. Imam masjid menyerukan, supaya kita bersyukur karena dari bulan Rajab sudah berdoa agar disampaikan pada bulan Ramadhan. Nahh, sekarang sudah terkabul do'anya. Sepatutnya para jamaah menyambut tamu agung ini dengan ruang gembira, karena akan memberikan berbagai macam diskon dan obral pahala. Berlomba-lombalah dalam mencari malam lailatul qadar yang malamnya lebih baik dari seribu bulan. Selain itu, 10 hari di awal bulan Ramadhan merupakan rahmat, 10 hari berikutnya ampunan dan 10 hari terakhir akan terhindar dari api neraka. Perbanyaklah membaca istigfar dan shalawat. 

Allohumma innaka 'afuwwun kariim tuhibbul 'afwa fa'fu 'annaa yaa kariim. Artinya: "Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf yang menyukai permintaan maaf, maka maafkanlah kami, wahai Tuhan yang Maha Mulia."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline