Kata pendampingan berasal dari tiga suku kata yaitu pen-damping dan -an, sedangkan arti damping menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah orang yang mendampingi. Kalau ditambahkan kata pen dan an menjadi pendampingan, sehingga memiliki arti suatu proses dalam bentuk caracara, perbuatan untuk mendampingi. Pendampingan tentunya dilakukan oleh orang yang sudah merasakan pengalaman lebih dulu dari orang yang akan didampingi. Hal ini seperti yang penulis lakukan saat pendampingan pengelolaan kinerja guru dan Kepala Sekolah di SDN Surian pada hari sabtu, 13 Januari 2024. Saat itu sebanyak 25 orang yang terdiri dari Guru, operator Sekolah, Kepala sekolah dan pengawas pembina SD berkumpul di ruang kelas 6 SDN Surian.
Bersama koordinator tingkat SD, sebelum kegiatan berlangsung melakukan perencanaan dan pemetaan terhadap peserta yang akan diundang untuk pendampingan. Menurut penuturan koordinator SD, sebaiknya yang diundang adalah orang yang sudah mumpuni dalam bidang IT (operator), penentu kebijakan (kepala sekolah) dan ketua komunitas belajar disetiap sekolah. Sehingga akan lebih mudah untuk mengimbaskan lagi kepada guru yang lain.
Kembali pada kegiatan pendampingan, tepat pukul 09.00 WIB, pembawa acara membuka kegiatan dengan mengucapkan basmalah. Penulis didapuk untuk duduk didepan bersama ketua PGRI Surian dan pengawas pembina SD. Menjadi suatu kehormatan berada didepan para peserta pendampingan. Saat giliran penulis untuk berbicara, teknik public speaking penulis gunakan untuk lebih mengenal peserta dan membuat suasana menjadi cair. Media presentasi yang ditampilkan pada layar putih dari proyektor menjadi kekuatan tersendiri supaya peserta fokus pada layar dan lebih paham.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H