Saat ini menulis cerita dimulai ketika perayaan HUT ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia. Upacara bendera yang dilaksanakan dilapang sepakbola Sarwiru, sangat meriah. Meskipun sedang musim kemarau yang terik panas matahari dan kondisi lapang yang berdebu, tidak menyurutkan derap langkah warga untuk upacara. Setiap upacara HUT RI, siswa SMPN 1 Surian menjadi langganan mengirimkan perwakilannya menjadi paskibra kecamatan Surian. Selain paskibra, siswa SMPN 1 Surian menjadi paduan suara bersama guru. Inilah eksistensi lembaga pendidikan yang keberadaannya bermanfaat bagi masyarakat dan pemerintahan.
Sejak pukul 6 pagi, warga bergegas untuk menghadiri upacara bendera. Tua, muda dan anak kecil juga turut hadir. Pedagang sudah berjejer rapi di luar lapang. Ragam pakaian dikenakan para peserta upacara, korpri, jas, seragam sekolah sampai seragam organisasi kemasyarakatan. Upacara begitu khidmat, apalagi saat pekik merdeka. Ada yang berbeda disini, saat pekik merdeka lima jari sejajar dibuka sesuai dengan bung Karno ajarkan.
Selain keramaian di lapangan upacara, tak kalah ramai juga antusias warga menyemarakkan HUT RI di desanya masing-masing. Diprakarsai oleh karang taruna Himpana unit 4 Cilimbangan, melaksanakan pertandingan bola voli. Yang unik dari bola voli kemerdekaan ini yaitu pemain menggunakan sepatu boot dan sarung, sedangkan netnya dari terpal. Sehingga ada kejutan bola setiap service nya. Ujug-ujug dagang bola dan tanpa diprediksi sebelumnya. Kegembiraan warga tergambar jelas, gelak tawa ceria diiringi komentator handal dibidangnya. Pokoknya merdeka berekspresi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H