Pada lokakarya 6, para CGP kembali me recharge kompetensi dirinya. Pertama kali diawali penyampaian motivasi dari Kepala Dinas Pendidikan. Bahwa seorang guru harus menjadi pendidik, hal ini berkaca pada komentar pada kegiatan ikatan alumni UPI.
Salah seorang narasumber mengatakan, bahwa kualitas guru Indonesia jelek. Tentunya pernyataan tersebut membuat gaduh para guru. Jangan sampai para guru tersesat kolektif, sehingga kompetensinya menjadi menurun. Pada kesempatan tersebut Kepala Dinas menyampaikan 3 fondasi dasar dalam mendidik murid, menurut Sigmund Freud seorang pakar psikologis. Pertama id, kedua ego dan ketiga superego. Id dapat diartikan sebagai kerangka naluriah atau keinginan atau dorongan. Sedangkan ego berarti keadaan berpikir untuk dirinya sendiri. Adapun superego yaitu suatu filter untuk menyaring ego.
Kalau dicontohkan seperti berikut : kalau murid haus berarti ada suatu dorongan (id) untuk mengambil air mineral, kemudian air mineral tersebut diambil dan diminum sendiri (ego), akan tetapi karena air mineral pada galonnya sedikit lagi. Kalau murid yang memiliki superego, maka akan menyisakan air mineral dalam galon tersebut. Akan tetapi kalau tidak memiliki superego, maka air tersebut akan dihabiskan sendiri. Naah, tugas guru adalah menanamkan superego pada murid. Caranya adalah melalui pendidikan, bukan pengajaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H