Guru itu pantang mengajar sebelum belajar, itulah jargon yang selalu saya ingat sampai saat ini. Dari kata motivasi tersebut, banyak kegiatan yang diikuti untuk belajar yang berkaitan dengan keprofesionalan seorang guru. Salah satu kegiatan pengembangan diri berkelanjutan yang selalu saya hadiri adalah Lesson Study. Sejak tahun 2009,saya mengenal lesson study lewat program JICA, kerjasama Indonesia dan Jepang dalam bidang pendidikan. Dalam lesson study, kami belajar bersama. Mulai dari merencanakan pembelajaran (plan), melaksanakan pembelajaran (do) sampai kepada merefleksi pembelajaran (see). Banyak sekali ilmu kependidikan dan pendalaman materi yang didapatkan. Sampai-sampai saya diundang untuk mempresentasikan karya tulis ilmiah dari hasil kegiatan lesson study pada kegiatan WALS tingkat internasional.
Lesson study kali ini, saya belajar dari Buka Kelas bapak Senju dari SMPN 2 Tomo pada materi cepat rambat bunyi. Pelaksanaannya secara daring dan luring, kami mengobservasi kegiatan siswa. Apakah mereka belajar? Apa yang mereka lakukan? Apa hasil belajar yang mereka dapatkan? Itulah pertanyaan pemantik mendasar untuk mengobservasi.
Pada sesi pendahuluan, siswa diajak untuk memprediksi tingkat nyaring atau tidak suatu bunyi yang merambat lewat benda padat, cair dan gas. Setiap siswa memegang LKS satu lembar yang diberikan oleh guru. Mereka memprediksi, Kira-kira yang mana yaa, bunyi yang paling nyaring, nyaring dan kurang nyaring. Beragam prediksi mereka catat, berdasarkan pengalamannya sehari-hari. Hal ini menunjukkan bahwa kejadian yang dialami siswa dapat mempengaruhi hasil belajarnya. Sebelum mereka buktikan dengan cara praktikum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H