Lihat ke Halaman Asli

Suryan Nuloh Al Raniri

Pendidik, Penulis dan Pembicara

Nuzulul Quran sebagai Perintah Awal untuk Berliterasi

Diperbarui: 8 April 2023   05:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tradisi. Sumber ilustrasi: UNSPLASH

Tidak terasa malam ini sudah berada pada malam 17 ramadan. Dalam kuliah tujuh menit di masjid Al Istiqomah, dijelaskan bahwa bulan Ramadan disebut sebagai Sayidul Suhur yaitu hari terjadinya kegiatan-kegiatan yang baik, yaitu diwajibkan ya puasa, disunatkannya tarawih, sunat berjamah witir, diangkatnya nabi Muhammad jadi Rosul, nujulul quran dan terjadinya Lailatul Qadar. 

Tepat pada malam 17 Ramadan diyakininya nujulul quran, hal ini berdasar pada turunnya Al Quran kepada Nabi Muhammad SAW. Mulai dari mimpi Nabi selama 6 bulan dari Rabiul awal, ketika sampai pada bulan Ramadhan tanggal 17, malaikat Jibril yang selalu hadir dalam mimpi Nabi, menyampaikan wahyu pertama yaitu Surat Al Alaq ayat 1-5. 

1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan

2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah

3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia

4. Yang mengajar (manusia) dengan pena.

5. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.

Dengan turunnya surah Al Alaq, dimulai nya perubahan dari masa jahiliyah kepada keimanan. Nabi Muhammad mulai berdakwah dari keluarga, warga, tetangga, negara sampai kepada seluruh dunia selama 23 tahun dengan penuh semangat. 

Lantas, apa yang harus kita lakukan sebagai rasa syukur atas dikaruniakannya Al Quran? 

1. Belajar membaca Al Quran sampai fasih, mengetahui mkharaj dan sifat huruf hijaiyah nya

2. belajar memahami makna Al Quran

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline