Menyikapi suatu persoalan yang pelik dan melibatkan banyak pihak tentunya harus selalu dikoordinasikan dan disuarakan. Seperti yang dilakukan oleh rakyat Surian, dalam memperjuangkan akses jalan lancar yang dapat dilalui.
Pejuangan Rakyat Surian melalui KAMUS (Kawula Muda Surian) mengadakan konsolidasi bersama WALHI, APDESI dan GP Anshor Sumedang. Dalam perbincangan tersebut ada beberapa poin catatan yang menjadi resume, agar segera ditindaklanjuti :
1 . Tender jalan lingkar sudah ada dan akan dilaksanakan pada 6 bulan ke depan.
2. Agar diantisipasi kondisi darurat saat ini
3. Pemerintah Desa membuat solusi alternatif, saat jalan lingkar dikerjakan
4. Akan dilakukan audiensi dengan pihak BBWS
Dengan adanya kondisi sekarang ini, semua sektor kehidupan menjadi lumpuh dan mobilitas warga jadi tersendat. Sektor ekonomi yang paling banyak merasakan dampaknya, warga yang akan berangkat kerja ke Subang, mengeluh dengan kondisi jalan yang rusak. Sopir angkutan karyawan, mengeluh tidak mendapatkan abodemen. Perusahaan terancam gulung tikar, biaya angkut jadi lebih membengkak.
Anak-anak sekolah SMP dan SMA merasakan dampaknya juga, banyak siswa yang hendak berangkat sekolah, mengurungkan niatnya. Mereka takut jatuh, tergelincir dan semakin jauh jarak tempuhnya. Efek dominonya dikhawatirkan pada tahun ajaran baru, mereka berpindah sekolah ke Indramayu dan Subang.
Sampai saat ini perhatian dari Dinas terkait terhadap permasalahan ini belum kurang maksimal, baru sebatas komunikasi via telepon. Belum sampai kepada ranah aksi turun ke lapangan, bersama-sama menyelesaikan problematika ini. Apalagi sampai mengkoordinasikan antar instansi untuk keberlangsungan hak belajar setiap anak. Selama ini yang dilakukan oleh sekolah, baru sebatas belajar via online. Itupun kurang efektif, karena berbagai macam kendala dan tantangan. Mau sampai kapan kondisi darurat ini akan terus dibiarkan, saatnya bergandengan tangan, tunjukkan soliditas rakyat Surian, demi kemajuan daerah.