Masih jelas dalam benak kita bagaimana sikap Fadli Zon yang secara mati-matian membela Ketua DPR, Setya Novanto pada saat tersandung kasus “Papa Minta Saham”. Ia paling vokal menyuarakan bahwa Setya Novanto tidak bersalah dan tidak melanggar kode etik DPR. Lalu, secara gamblang Fadli Zon mengutarakan bahwa DPR akan membentuk Pansus guna menginvestigasi kasus Freeport ini secara mendalam. Selain itu, peran Pansus Freeport pun berguna untuk mengungkap fakta yang terjadi di balik pertemuan keluarga Wapres, Jusuf Kalla dengan Bos PT Freeport McMoRan James Moffet atau lebih dikenal dengan sebutan Jim Bob.
Fadli Zon kala itu sangat bersemangat medorong pembentukan Pansus Freeport. Setelah proses bergulir, kasus “Papa Minta Saham” justru malah menurunkan Setya Novanto dari kenyamanan singgasana kursi Ketua DPR, Fadli Zon tiba-tiba menghilang bak ditelan bumi berikut wacana dirinya membentuk Pansus DPR.
Imbas dari turunnya Novanto dari jabatan sebagai Ketua DPR berimbas terjadinya pro kontra di dalam tubuh DPR sendiri. Kemudian muncullah wacana dari Ketua Komisi III DPR untuk membentuk Panitia Kerja (Panja) untuk mengawal kasus yang menyeret mantan Ketua DPR Setya Novanto.
Setelah Panja diresmikan dibentuk oleh Komisi III, tiba-tiba Fadli Zon muncul kembali dan bersuara, bahwa ia mendukung adanya pembentukan Panja karena hal itu sudah sesuai kebutuhan. Lalu, Fadli Zon seolah melupakan rencana terdahulu untuk membentuk Pansus. Padahal, Pansus pembentukannya diinisiasi oleh lintas fraksi dan disahkan oleh Paripurna DPR, dan nantinya akan melaporkan hasil dalam paripurna. Sedangkan Panja hanya dibentuk di satu komisi saja dan hasilnya pun cukup dilaporkan ke pimpinan DPR, yang kemudian meneruskan ke pemerintah atau pihak terkait.
Hal ini jelas mengecewakan bagi masyarakat, pasalnya Fadli Zon yang merupakan Wakil Ketua DPR yang dahulu sangat vokal menyuarakan pembentukan Pansus guna kepentingan bangsa dan negara, tapi justru saat ini malah lebih mendukung pembentukan Panja yang berguna hanya untuk menyelematkan Setya Novanto dari jerat hukum. Jadi, tidak salah apabila keluar stigma di masyarakat bahwa Fadli Zon “Lebih mengutamakan bela teman daripada bela Negara”.
Source:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H