Lihat ke Halaman Asli

Anton Surya

Pengelana

Mengenal "Balala", Prosesi Nyepi Menurut Adat Dayak

Diperbarui: 25 Maret 2020   15:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Potret Kota Landak di tengah berlangsungnya Acara Adat Balala' atau Bapantang untuk tidak keluar rumah yang sudah disepakati bersama oleh Dewan Adat Dayak (DAD) bersama para timanggong se-Kabupaten Landak, Kalbar, Senin (23/3/2020).| Sumber: TribunPontianak/Alfon Pardosi

Sejak dulu nenek moyang orang Dayak (khususnya Kanayatn) juga melangsungkan perayaan tahunan yang disebut Balala

Tidak ada penjelasan yang pasti jejak sejarah Balala, sangat mungkin ada pengaruh dari Hinduisme karena Kerajaan Hindu tertua berada di Kalimantan dan beberapa kerajaan Hindu juga pernah berdiri di Kalimantan Barat. 

Orang Dayak mempercayai Balala sebagai warisan nenek moyang. 

Orang Dayak dari dahulu sangat menghormati adat sebagai pranata sosial yang bisa membuat hubungan vertikal dengan Jubata (Tuhan) dan hubungan horizontal (sosial) dengan sesama menjadi baik dan teratur. 


Balala dimaksudkan untuk menangkal wabah penyakit. Biasanya dilakukan pada pertengahan tahun.

Saat pergantian musim kemarau ke musim hujan dimana banyak warga yang sakit. Mereka berasumsi mungkin jubata (Tuhan) marah karena dosa yang diperbuat manusia, misalnya karena tidak mengindahkan tempat-tempat sakral seperti hutan tua (hutan larangan) atau Kuburan tua (kuburan nenek moyang). 

Bisa juga banyak terjadi perbuatan jahat terjadi dalam masyarakat, misalnya pencurian, perkelahian, perselingkuhan, dan lain-lain atau disebabkan kesalahan lainnya yang berupa pelanggaran adat seperti salah ucapan. 


Kemarahan Jubata berwujud penyakit yang kemudian direspon warga dengan meminta maaf dalam upacara Balala. Ritual Balala berlangsung 4 hari. Satu hari penuh tidak boleh keluar rumah, tidak boleh ada yang keluar atau masuk kampung. 

Sedangkan 3 hari berikutnya tidak boleh memetik tumbuhan apapun, mengambil buah. Tiga hari ini disebut "ngalayu". Prosesi upacara Balala ini dimulai dengan berdoa dari rumah ke rumah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline