Lihat ke Halaman Asli

Anton Surya

Pengelana

Lockdown, Belajar dari Sigap-Gagap Anies Baswedan

Diperbarui: 18 Maret 2020   11:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Antrian MRT Senin 16 Maret 2020 (detik.com)

Setelah wabah corona menyerang Indonesia, wabah ketakutan dan kekawatiran lebih menghantui publik Indonesia. Teriakan presiden lambat mengantisipasi corona hingga usulan lockdown. 

Peristiwa antrian yang sangat panjang di sekitaran Jakarta akibat kebijakan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, untuk mengurangi operasionalisasi bus Transjakarta, MRT dan LRT. Tujuan awalnya adalah agar terjadi social distancing, tetapi yang terjadi malah situasi crowded yang malah akan membawa masyarakat pada blunder makin merebaknya corona. 

Kebijakan yang sigap beliau tapi mendadak menimbulkan shock bagi masyarakat.Masyrakat Indonesia memang tidak siap karena dalam sejarahnya (setidak dalam 40 tahun) tidak pernah terjadi lockdown meski peraturan perundangan membolehkan hal itu. Simulasi dan sosialisasi tidak pernah diadakan. 

Akhirnya chaos kecil terjadi di Jabodetabek. Saling memaki dan serobot antrian terjadi. Anies Baswedan kemudian gagap menghadapi situasi yang terjadi, kemudian kebijakannya direvisi. 

Sebagain orang anggota masyarakat meneriakan lockdown apakah kita siap menerima konsekuensi yang ditimbulkan ? kita tidak bisa menyamakan situasi dan kondisi negara kita dengan negara lain. 

Kondisi ekonomi negara tidak sekuat Tiongkok. Tiongkok memiliki Devisa terbesar di dunia dan tingkat tabungan masyarkatnya tinggi. Meski lockdown menimbulkan kerugian besar tetapi bisa diantisipasi oleh Tiongkok. 

Indonesia belum sekuat Tiongkok jika diberlakukan lockdown yang membutuhkan biaya besar. Lockdown bisa beresiko menimbulkan kekacauan dimana-mana karena ketidaksipan rakyat Indonesia. 

.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline