Lihat ke Halaman Asli

Anton Surya

Pengelana

Panbers dan Kisah Cintaku

Diperbarui: 28 Oktober 2017   13:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Doc Pribadi

Begitu terkejut saya mendengar Benny Panjaitan meninggal dunia, saya pernah bertemu beliau di tahun 1994 saat saya disuruh atasan saya mengantarkan undangan dari kantor kepada beliau. Jika Tidak salah rumah beliau di Jalan Chaplin Cileduk. Tetapi lagu-lagu Panbers mempunyai arti tersendiri bagi saya. Setiap mendengar lagu "Gereja Tua" serasa kembali kepada pacar lama saya...

Saya mengenal panber's saat masih remaja kisaran SMP akhir tahun 90an. Saat itu ada teman abang saya yang selalu menyanyikan lagu "Gereja Tua". awalnya begitu menyebalkan. Belum lagi saat mereka memutar lagu panbers di tape dengan volume yang keras, bagian yang paling menyebalkan saat tiba "Musafir...," Serasa telinga jadi kotor.

Hingga tahun 2000, saat saya merantau ke Kalimantan. Keseharian seringkali dihinggapi rasa jenuh dikala sepi. untuk mengisinya saya biasa makan di restoran Padang satu-satunya ditempat itu. Pemilik restoran selalu memutar lagu Panbers. Tetapi rasa lagu itu sudah berbeda samasekali, terasa lagu membawa kenangan saya ke kampung halaman, sangat merdu.

Tidak lama kemudian ada seorang teman saya bernama Harten, ditugaskan menjadi penginjil di desa yang tidak jauh dari tempat saya bekerja. Harten pandai main gitar dan mempunyai suara merdu. Harten selalu menjadi tempat tujuan saya berikutnya dikala sepi. 

Ditempat Harten selalu ramai dengan anak muda yang berkumpul, maklum Penginjil bujangan. Mereka biasa banyak kegiatan selain masak, cari sayur di hutan, kerja bakti dan juga bernyanyi. Salah satu lagu yang sering dinyanyikan pemuda di tempat itu lagu "Gereja Tua,"dengan harten yang memainkan gitar.

Saat menjelang makan siang, datang seorang gadis cantik dengan membawa sayur yang sudah masak, kemudian dilanjutkan dengan makan siang. singkat kata saya berkenalan dengan gadis cantik itu, yang ternyata bernama Rosita. Kata Harten, Rosita itu kembang desa ini. 

Hubunganpun berlanjut hingga akhirnya kami pacaran, kami sering berjalan berdua dan berkumpul di depan gereja, karena sulitnya hubungan. maklum saat itu hubungan cuma mengandalkan surat. Rosita bercerita jika dia bercerita ingin menjadi perawat. Say bilang juga memang kita berjodoh kita akan bertemu. 

Hubungan tidak berlanjut, tetapi kenangan akan "gereja tua" serasa tergenapi. entah dimana Rosita kini berada, katanya sudah punya anak tiga...hehe, jika mendengar lagu "Gereja Tua" jadi teringat akan Rosita. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline