Walaupun sudah lama ada keinginan untuk menuliskan perjalanan saya menjelajahi Kalimantan, khususnya Kalimantan Barat, baru sekarang ada dorongan yang kuat untuk menuliskannya. Tidak terasa sudah 10 tahun saya bolak-balik. Pertama kali datang ke Kalimantan Barat kira-kira bulan Juni 2000. Saat itu Pontianak belum terdapat Mall dan jalan dari A. Yani (Bandara Supadio-Kota Pontianak) masih sepi, sekarang sudah terdapat banyak bangunan. Beberapa Mall sudah berdiri di kota Pontianak.
Pada saat pertama kali tiba di Kalimantan barat. Di Sei Pinyuh, Singkawang, dan Bengkayang setiap sore ramai amoy-amoy ABG ber”jalan-jalan sore” menggunakan sepeda mini. Saat itu sepeda mini sedang populer disana. Sekarang sulit melihat yang seperti itu lagi karena sepeda mini sudah berganti dengan sepeda motor. Sulit untuk melihat barisan amoy menggunakan sepeda seperti dulu. konvoi Sepeda motor yang saat ini hanya dalam kelompok kecil atau sendiri-sendiri, tidak seperti dulu berderet hingga belasan.
Dalam waktu 10 tahun hampir semua daerah Kalimantan-Barat pernah saya singgahi, termasuk daerah pedalaman yang pada saat itu belum dibisa disinggahi kendaraan bermotor karena belum ada jalan bagi kendaraan bermotor. Sudah tidak terhitung berapa banyak teman, saudara dan orang tua angkat yang saya kenal. Dengan luas kira-kira 10% lebih luas dari seluruh pulau Jawa Kalimantan Barat sangat sulit untuk dijelejahi. Beberapa daerah masih tetap menjadi misteri. Kendala lapangan transportasi yang minimseringkalimembuat saya harus berpikir beberapa kali untuk mendatangi suatu tempat walaupun akhirnya tercapai.
Bersambung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H