Lihat ke Halaman Asli

Anton Surya

Pengelana

Air Terjun Besar (III), Kota Intan

Diperbarui: 26 Juni 2015   15:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Setelah dari air terjun Manangar, saya sempat berjalan ke arah hulu, sebelum pulang. tetapi lain waktu saja akan saya ceritakan. Perjalanan pulang dengan menggunakan motor air alias pepet. Dibeberapa lokasi di sepanjang Sungai Landak terlihat beberapa "Jack" atau oleh masyarakat dikenal dengan "Dong Feng" yaitu mesin penyedot pasir dari dasar sungai untuk mencari emas. Ini salah satu penyebab pencemaran di sungai. [caption id="attachment_179461" align="alignnone" width="300" caption="diatas pepet"][/caption] Setelah tiba di Serimbu, saya menyempatkan diri mampir dirumah teman, karena kebetulan saya pernah jadi Guru SMU disini. Oleh teman saya, diajak untuk menjadi anggota kelompok pencari intan. Serimbu adalah salah satu penghasil intan di Indonesia. saya pikir apa salahnya ? siapa tahu dapat intan 100 karat, kan bisa kaya mendadak. hehehe... Pembagian kerja dan jumlah angota kelompok pencari intan tidak jelas, semua bekerja menggali lubang sampai ditemukan areng dan batu janta, kemudian didulang untuk dicari intan. [caption id="attachment_179464" align="alignnone" width="300" caption="demi sebutir intan"][/caption] [caption id="attachment_179488" align="alignnone" width="300" caption="Pendulangan"][/caption] Masyarakat sekitar Serimbu melarang pemakaian mesin dalam mencari intan, karena bisa merusak lingkungan. Ada sebuah cerita lucu, saat masyarakat mengadakan razia dongfeng, ternyata tertangkap juga seorang aparat. Seharusnya aparat yang mengamankan, tetapi disini terjadi yang sebaliknya.  Para pelanggar langsung dibawa ke sidang adat dan dikenai denda hingga jutaan rupiah. Setelah itu tidak ada lagi pemakaian mesin tuk mencari intan, semuanya dilakukan manual. Nasib kurang beruntung kepada kelompok saya, sehingga saya harus melepaskan mimpi jadi kaya mendadak... Disekitar Serimbu ada beberapa tempat yang seharusnya saya kunjungi seperti Air Terjun Tujuh Tingkat, Pegung Pangeran dan Terinting. Tempat-tempat itu tidak kalah eksotik dan indahnya dengan Manangar. Saya menyesal tidak sempat kesana. Lain kali pasti saya akan kunjungi! Tetapi saya masih bisa mengunjungi Air Terjun Rimbo Ringin, di Serimbu. Walaupun medannya sulit tetapi tempat ini layak untuk dikunjungi. Setiap akhir pekan selalu ramai dikunjungi pemuda/i deesa. Pohon-pohon besar masih bisa ditemui disini. Bahkan saya pernah temukan Pasak Bumi sebesar paha orang dewasa. [caption id="attachment_179473" align="alignnone" width="225" caption="Rimbo ringin"][/caption] [caption id="attachment_179478" align="alignnone" width="300" caption="Pasak Bumi"][/caption] Sebelum melakukan perjalanan pulang saya sempat berburu foto di kampung Saham dan mandi bersama dengan para pemuda-pemudi desa sambil bakar ayam diatas batu. karena ramai-ramai jadi tidak kena denda adat.. :) [caption id="attachment_179480" align="alignnone" width="300" caption="Kampung Saham "][/caption] [caption id="attachment_179496" align="alignnone" width="300" caption="Tunggu ayam matang"][/caption]




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline